Kompas TV nasional politik

Anggota DPR dari PKB Baru Tahu Muhaimin Dukung Hak Angket setelah Rapat Paripurna

Kompas.tv - 15 Maret 2024, 04:20 WIB
anggota-dpr-dari-pkb-baru-tahu-muhaimin-dukung-hak-angket-setelah-rapat-paripurna
Anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah saat rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) masa persidangan IV, tahun sidang 2023-2024, Selasa (5/3/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

“Sebelum 4 April, oh iya, iya saya harap sih bisa ya. Karena toh kalau misalkan sudah gini, kalau misalkan pengajuan ini sudah bisa diterima, kan kita bisa membahas kapan aja ketika masa reses pun juga tidak masalah.”

PKB, kata dia, berharap tim yang akan mengusulkan hak angket solid sehingga usulan tersebut bisa diterima dalam rapat paripurna.

Meski demikian, pihaknya masih harus menunggu perwakilan fraksi lain, karena PKB tetap butuh dukungan mayoritas.

“Dulu kita ini kan punya hak angket, bukan hanya sekali, jadi biar rakyat Indonesia nggak kaget seolah-olah ini hanya urusan kalah menang pilpres, bukan.”

“Kita nih kalau saya hitung ada lebih kurang 26 atau 27 kali pengajuan hak angket dari mulai Soekarno sampai Pak Jokowi, yang terbanyak malah era Pak SBY tetapi Pak Jokowi bukan tidak pernah ada angket,” bebernya.

Ia kemudian mencontohkan hak angket tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, lanjut Luluk, tidak semua hak angket yang diajukan tersebut berhasil.

Baca Juga: Momen Luluk Nur Hamidah PKB Interupsi Sidang Paripurna DPR, Dukung Hak Angke

“KPK misalnya, gitu kan, cuma dari sekian banyak yang diajukan hak angket itu, ada yang gagal, ada yang enggak bisa lanjut. Tapi ada yang bisa diterima.”

“Nah, itu makanya kita mau pastikan betul bahwa hak angket ini kalau kita lihat dari jumlah representasi di parlemen memang juga mayoritas maka, enggak mungkin kita harus meninggalkan atau tanpa PDIP misalnya, begitu.”

“Mengajukannya sih bisa tanpa PDIP tapi soal dukungan dan komitmen ini harus bersama-sama,” tegasnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x