JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Golkar menyebut ide dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai pimpinan koalisi perlu diklirkan. Sebab setelah 20 Oktober 2024, situasi kepemimpinan secara politik sudah berubah.
Demikian Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (14/3/2024).
“Kalau bicara tentang koalisi besar atau tadi disebutkan barisan nasional ya, terus Pak Jokowi yang memimpin, ini dalam rentang waktu kapan mau dibangun begitu ya? Kalau dari sekarang misalnya sampai tanggal 20 Oktober ya, pimpinan politik untuk mengkonsolidasikan berbagai kekuatan politik, ya pemimpin politik kita kan masih Pak Jokowi sampai sekarang dan itu akan berubah,” kata Doli.
Baca Juga: Laporan Agus Rahardjo Diterima Langsung Ketua Bawaslu: Pak Ketua Sampaikan Akan Menindaklanjuti
“Tapi kalau setelah tanggal 20 (Oktober 2024 atau pelantikan Presiden baru -red) ya tentu situasinya mungkin akan berbeda, karena kita sudah punya presiden yang baru, yang dalam sistem presidensial kita ya Presiden itu kepala pemerintahan, kepala negara yang juga sebagai pemimpin politik iya, nah makanya saya kira harus diklirkan.”
Selain itu, Doli menginginkan bangunan kerja sama antarparpol dalam ikatan koalisi dilakukan setelah proses hitung di KPU selesai.
“Ini kan semua kita sedang fokus menunggu penghitungan resmi rekapitulasi oleh KPU, kalau mau bicara lebih konkret tentang bangunan kerja sama permanen atau tidak, ya sebaiknya setelah itu,” ujar Doli.
Baca Juga: Golkar soal PKB Mau Gugat Hasil Pilpres di DKI ke MK: Itu Tidak Mengubah Hasil Pemilu 2024
“Setelah kita semua tahu posisi kita masing-masing. Golkar berapa kursi, di Koalisi Indonesia Maju berapa kursi, kemudian ada membangun kerja sama di luar Indonesia Maju berapa dan apa visi yang terbangun sama-sama.”
Usulan Presiden Jokowi menjadi pimpinan koalisi partai politik disampaikan oleh politisi PSI Grace Natalie.
“Pak Jokowi itu saya rasa harusnya ada di atas semua partai ya,” ujar Grace.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.