JAKARTA, KOMPAS.TV - Rektor nonaktif Universitas Pancasila, Edie Toet Hendratno, buka suara atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Pria berusia 72 tahun itu mengaku bahwa keluarganya sedih karena tuduhan pelecehan seksual yang ditujukan kepada dirinya tersebut.
“Bapak dan ibu sekalian, saya punya keluarga. Saya punya istri dan anak-anak yang sudah besar. Bisa dibayangkan enggak betapa sedihnya mereka,” kata Edie saat jumpa persnya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga: Pengacara: Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila Dipolitisasi karena Ada Pemilihan Rektor
Tak hanya merasa sedih, kata Edie, keluarga kecilnya juga menanggung malu jika dirinya diperlakukan seperti ini.
Pasalnya, Edie menuturkan selama 13 tahun menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila, baru kali ini harga dirinya dijatuhkan.
Ia menilai tuduhan pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya mrupakan upaya pembunuhan karakter.
“(Mereka) malu ayahnya diperlakukan seperti ini. Ini pembunuhan karakter,” tutur Edie dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Edie mengatakan bahwa ada pihak atau oknum yang sengaja melakukan tuduhan ini terhadap dirinya.
Baca Juga: Usai Diperiksa, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila: Senang Akhirnya Bisa Ungkap yang Sebenarnya
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.