JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman, mengaku pihaknya mendapat 776 aduan dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang merugikan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 itu.
Dia menyebut kasus-kasus dugaan kecurangan ini tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun ratusan aduan yang didapati TKN itu terbagi dalam tiga jenis, yakni intimidasi, tercoblosnya surat suara sebelum pemungutan, dan selisih penghitungan antara tim/saksi dan penyelenggara.
"Yang terbanyak kami dapati adalah dugaan intimidasi ya kepada calon pemilih. Jadi di TPS itu berkumpul sekelompok orang yang seolah-olah mengintimidasi warga memilih sesuai dengan sekelompok orang tertentu, semacam suporter itu," kata Habiburokhman dalam konferensi pers, Rabu (21/2/2024).
Baca Juga: Demokrat Pilih Rekonsiliasi Daripada Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu di DPR
Dia menyampaikan terdapat insiden penganiayaan dengan korban relawan dan saksi Prabowo-Gibran di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Akibat penganiayaan, kata dia, relawan 02 itu mesti dirawat di rumah sakit.
Habiburokhman menyebut penganiayaan dialami oleh relawan bernama Edianto Simatupang di TPS 03, Kelurahan Padang, Tapanuli Tengah pada 14 Februari 2024 lalu.
Kemudian seorang saksi yang mengikuti penghitungan suara ulang di sebuah kantor camat di Tapanuli Tengah juga disebut dianiaya hingga luka-luka.
"Edianto Simatupang mengalami luka parah di bagian mata sebelah kiri dan sejumlah memar di sekujur badan akibat penganiayaan tersebut, harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Pandan," kata Habiburokhman.
"Yang kedua, saksi paslon nomor 2 Prabowo-Gibran di Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara mendapatkan penganiayaan saat mengikuti penghitungan surat suara ulang di kantor camat," lanjutnya.
Baca Juga: Usai Jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Akan Temui Mahfud MD dan Minta Arahan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.