JAKARTA, KOMPAS.TV - Artis Tamara Tyasmara buka suara menanggapi pernyataan pihak sekolah anaknya yang menyatakan bahwa Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) tidak bisa berenang.
Tamara menyebut, pihak sekolah anaknya tersebut tidak mengetahui perkembangan atau informasi terbaru mengenai anaknya dalam hal berenang.
Menurutnya, kalau memang anaknya Dante takut berenang seharusnya dia menangis ketika melihat kolam renang atau air.
Baca Juga: Cerita Dante Senang Bermain dan Menginap di Rumah Angger Dimas: Suka Kangen karena Jarang Bertemu
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Tamara terkait pemeriksaan lanjutan terhadapnya oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
"Kalau Dante takut renang, mungkin diliatin air aja itu anak udah nangis gitu, itu Dante bisa renang, mungkin karena pihak sekolah itu tidak tahu update terbarunya Dante," katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (19/2/2024).
Namun demikian, Tamara mengakui memang jarang memasukkan Dante jika ada kelas renang di sekolah.
"Karena memang di sekolah saya jarang masukin kalau ada kelas renang," ujar Tamara.
Adapun alasan Tamara jarang memasukkan Dante ke kelas renang karena anaknya itu disebut sering sakit setelah renang di sekolah.
"Karena kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam, itu makanya saya enggak masukin Dante, kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut sudah lama, berapa bulan terakhir," ujarnya.
Baca Juga: Ketakutan Dante saat Sesi Renang: Ogah Lepas dari Pelukan Guru hingga Hanya Duduk di Pinggir Kolam
Selain itu, Tamara juga mengakui atau tidak menampik bahwa Dante dulu mempunyai rasa takut terhadap air atau kegiatan berenang, tetapi perlahan sudah mulai berani setelah dilatih.
"Dia (Dante) sempet takut air karena pernah ada kejadian didorong sama temennya,” ucap Tamara Tyasmara.
“Jadi yang tadinya Dante suka renang, gara-gara kejadian itu, dia sempat takut tapi berjalannya waktu saya latih, saya latih lagi, Alhamdulillah, sudah berani.”
Sementara itu, kuasa hukum Tamara, Sandy Arifin, menjelaskan kliennya diperiksa selama enam jam dan dicecar 9 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
"Hari ini agendanya, klien kami Mbak Tamara diperiksa untuk memberikan keterangan tambahan itu, pertanyaannya kurang lebih 9 (pertanyaan)," kata Sandy.
Sandy menjelaskan, kliennya dicecar pertanyaan seputar kematian Dante dan ada beberapa pertanyaan baru yang diajukan penyidik.
Baca Juga: Pihak Sekolah Ungkap Dante Memang Tak Bisa Berenang: Sangat Ketakutan kalau Ada Sesi Renang
"Karena ada beberapa pertanyaan yang baru, jadi dijelaskan lebih detail. Kemudian hari ini juga ada saksi dari orang tua Mbak Tamara juga diperiksa tambahan," tutur Sandy.
Lebih lanjut, Sandy mengatakan bahwa Tamara bakal kembali diperiksa pada Rabu (21/2) terkait adanya tambahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Karena hari sudah lanjut sudah mau malam, kemungkinan hari Rabu akan diperiksa tambahan BAP, lebih lanjut di hari Rabu," ungkap Sandy.
Sebelumnya, pihak sekolah Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6) mengungkapkan bahwa anak murinya tersebut sering kali ketakutan jika ada sesi pelajaran berenang.
Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School -- tempat Dante bersekolah -- Wani Siregar, mengatakan bahwa Dante mempunyai masalah ketakutan dengan aktivitas berenang.
"Dante punya masalah ketakutan dan masih belum percaya diri,” kata Wani Siregar dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Jumat (16/2) pekan lalu.
Baca Juga: Angger Dimas Kesal Dante Ditenggelamkan 12 Kali oleh Pacar Tamara Tyasmara: Bener Kan Dugaan Gue
Wani membeberkan, ketakutan Dante itu terungkap berdasarkan pengamatan pihak sekolah bahwa ketika pelajaran sesi renang, Dante sangat ketakutan. Bahkan, kerap tak mau lepas dari pelukan gurunya.
“Hal itu terindikasi dari beberapa pengamatan pihak sekolah. Pertama, saat kala sesi renang baru diadakan di sekolah, terlihat Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya, " ujar Wani Siregar.
Baru kemudian setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, kata Wani, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauan untuk mengikuti sesi berenang.
Namun demikian, kata dia, Dante tetap masih terlihat kurang percaya diri untuk mengikuti sesi renang di sekolahnya.
“Walaupun sudah ada beberapa pelatih di dalam kolam dan diberikan panduan, maupun menggunakan papan renang dan pengapung, Dante memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam,” tutur Wani.
Ketika duduk di pinggir kolam, Dante kemudian melihat-lihat sambil mengobservasi keadaan kolam dan kondisi teman-temannya yang sedang bermain dan belajar renang di dalam kolam dengan pelatihnya.
Baca Juga: Angger Dimas Tegaskan Dante Tidak Bisa Berenang: Dia Kalau Lihat Air Tuh Kayak Takut Gitu
“Setelah beberapa lama mengobservasi, baru kemudian Dante akhirnya memutuskan siap dan mau untuk masuk ke dalam air,” tutur Wani.
Wani juga mengungkapkan, Dante selalu jadi peserta paling akhir untuk melakukan aktivitas rutin dalam sesi renang.
Pihak sekolah mengakui memang prinsip metode belajar yang diterapkan bukan dengan paksaan, tapi lebih kepada dukungan dan dorongan yang menguatkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.