JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar para guru besar yang melakukan gerakan moral mengkritisi demokrasi di Indonesia dapat berikap lebih arif.
Harapan Luhut tersebut disampaikan dalam Program ROSI KOMPAS TV, Sabtu (10/2/2024), menanggapi seruan para guru besar dan civitas akademika.
Awalnya, Luhut menjawab pertanyaan mengenai bagaimana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melihat seruan moral dari para guru besar.
Baca Juga: Kampanye Akbar Terakhir di Jawa Tengah, Capres Ganjar Pranowo Optimis Menang di 'Kandang Banteng'!
“Itu kan hak demokrasi, kan bagus kan, sudah dibuktikan. Didengerin, didengerin dengan cermat,” kata Luhut menjawab pertanyaan tersebut.
Luhut kemudian mengatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa ada yang ‘bermain’ dalam hal itu.
“Kita tahu juga sih siapa yang bermain bermain ini. Terus terang saja kita tahu, dan bagaimana pun tidak semua steril kan, bisa kita dengar, bisa kita ikuti.”
“Kita lihat di bawah ini rakyat nggak ada yang pusing kok, jadi ya sudah biarin aja, kita dengerin, kita catat, nanti kita lihat hasil TPS. Hasil TPS itu yang membuktikan kebenaran daripada kerisauan-kerisauan tadi,” bebernya.
Saat ditanya apakah ia sepakat dengan pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut gerakan para guru besar tersebut adalah skenario, Luhut menyatakan dirinya tidak mengatakan seperti itu.
“Saya nggak bilang begitu. Saya berharap guru besar-guru bear itu lebih arif, itu aja. Dengan toganya itu lebih arif.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.