Kompas TV nasional rumah pemilu

Viral di Sosial Media, kini Muncul Salam 4 Jari, Apa Artinya?

Kompas.tv - 29 Januari 2024, 22:38 WIB
viral-di-sosial-media-kini-muncul-salam-4-jari-apa-artinya
Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden mengikuti pengundian nomor urut Pilpres 2023 di Gedung KPU RI, Jakarta (14/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah kalangan di media sosial menyerukan "Salam 4 Jari" di media sosial belakangan ini. Mengikuti seruan #AsalBukanPrabowo yang digemakan di media sosial sebelumnya, seruan ini merupakan ajakan untuk memilih antara Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 mendatang.

Gerakan "Salam 4 Jari" salah satunya disuarakan oleh Partai Hijau Indonesia di media sosial X. Dengan tagar #BukanPrabowoGibran, partai itu menyerukan untuk melawan wacana Pilpres satu putaran dari kubu 02.

Baca Juga: Nusron Wahid Beberkan Persiapan Prabowo Hadapi Debat Pamungkas Pilpres 2024

"Serukan solidaritas pada paslon yang masih layak dipilih, dan aspirasikan tuntutan kita kepada paslon yang mengindahkan demokrasi," demikian cuitan Partai Hijau Indonesia di media sosial X, Minggu (28/1/2024).

Respons para capres soal Salam 4 Jari

Masing-masing kontestan Pilpres 2024 telah menanggapi munculnya gerakan Salam 4 Jari tersebut. Anies dan Ganjar menyebut seruan itu sebagai ekspresi dari masyarakat.

Akan tetapi, capres nomor urut 1 dan 3 tersebut kompak menyatakan bahwa wacana bergabungnya kedua kubu itu belum bisa dipastikan sebelum hari pemilihan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Sementara itu, kubu Prabowo-Gibran yang diwakili oleh Wakul Ketua Tim Kampanye Nasional (tkn) Habiburokhman menyebut fenomena Salam 4 Jari biasa dalam berdemokrasi.

Respons Anies

Jelang menghadiri kampanye akbar di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024), Anies menyebut fenomena Salam 4 Jari menunjukkan aspirasi rakyat yang tidak seluruhnya terungkap. Namun, eks gubernur DKI Jakarta itu enggan bicara banyak soal wacana koalisi 01 dan 03. Menurutnya, hari pemilihan akan menunjukkan kemauan rakyat.

"Kita jangan mendahului kemauan rakyat. Kita belum tahu nih kemauan rakyat yang sesungguhnya. Yang sebelumnya kita lihat angka survei berbeda-beda itu kan menunjukkan ada aspirasi yang mungkin selalu tak terungkap dalam survei. Jadi menurut saya tunggu 14 Februari. Nah. dari situ baru kita putuskan," kata Anies.

Anies pun menganggap bahwa seruan-seruan untuk tidak memilih paslon nomor urut 2 sebagai cerminan masyarakat yang menginginkan perubahan. 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x