BANDUNG, KOMPAS.TV - Gunung Lewotobi laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan, berpindah dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas). Kepala Badan Geologi, M Wafid, menyoroti perubahan Rabu (17/1/2024).
Perkembangan terbaru yang dicatat pada Rabu (16/1) 20.58 Wita, menunjukkan letusan dengan kolom erupsi mencapai ketinggian 600 meter di atas puncak gunung.
Baca Juga: Layanan Dokter Gigi akan Dihadirkan di Klinik Sri Pamela Sei Baruhur, Gunung Pamela, & Sei Mangke
Erupsi tersebut menghasilkan awan tebal berwarna putih hingga kelabu yang mengarah ke utara dan timur laut, disertai guguran lava pijar hingga dua kilometer ke arah barat daya dan barat dari pusat erupsi.
Data kegempaan pada tanggal 16 Januari menunjukkan aktivitas seismik yang intens, dengan catatan 13 gempa awan panas guguran, 108 gempa letusan, 92 gempa guguran, 172 gempa frekuensi rendah, 10 gempa tremor harmonik, dan satu gempa vulkanik dalam.
Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi, Ratusan Warga Telah Dievakuasi
Gempa tremor pada malam hari tersebut memiliki amplitudo maksimum 47 mm, menandakan aktivitas vulkanik yang sangat intens.
"Adanya guguran lava ke arah baru yaitu barat daya barat dengan jarak luncur dua kilometer menunjukan aliran lava pada saat ini dapat terjadi ke segala arah, mengingat terjadinya pergerakan magma ke permukaan yang sangat intensif," ucap Wafid dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Tak Kondusif! Warga Desak-Desakan Berebut Gunungan Durian, Sejumlah Peserta Pingsan
Peningkatan signifikan dalam gempa frekuensi rendah mengindikasikan pergerakan magma yang semakin intens ke permukaan dalam waktu singkat. Kondisi ini meningkatkan potensi volume lava di area kawah dan dapat menyebabkan peningkatan jarak luncur aliran lava serta kejadian guguran dan awan panas.
Berdasarkan evaluasi terkini, Badan Geologi merekomendasikan perubahan jarak keamanan untuk masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat dan wisatawan diinstruksikan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi serta sektoral enam kilometer pada arah utara-timur laut.
Baca Juga: Minggu Pagi Gunung Lewotobi Laki-Laki Keluarkan Awan Panas, Tercatat Alami 5 Kali Letusan
Selain itu, masyarakat harus mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut juga sangat dianjurkan bagi masyarakat yang terdampak hujan abu gunung, untuk menghindari bahaya abu vulkanik bagi sistem pernapasan.
Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi Pagi Ini Lontarkan Abu Setinggi 1.300 M, Warga Diminta Jauhi Radius 4,5 Km
Wafid menekankan bahwa tingkat aktivitas Gunung Lewotobi akan terus dievaluasi secara berkala.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, informasi dan rekomendasi akan segera diperbarui.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.