"Presiden sebenarnya kalau mau dilihat menyalahgunakan wewenang untuk memenangkan kandidat tertentu, sudah banyak buktinya. Tinggal keberanian partai politIk yang nanggung dalam berbagai hal," kata Feri.
Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengklaim bahwa mayoritas fraksi di DPR saat ini tidak mendukung pemakzulan. Ia pun menyebut wacana pemakzulan Jokowi "dangkal dan berdasarkan kebencian."
Soal pernyataan "cawe-cawe" Jokowi, Habiburokhman menyebut hal ini tidak dilarang dalam undang-undang. Politikus Gerindra itu menyebut petahana presiden AS juga sering menyampaikan dukungan secara terbuka kepada paslon tertentu.
"Kalau presiden, aturannya (dalam undang-undang) bukan soal netral/tidak netral, soal apakah dia menggunakan kekuasaannya untuk menguntungkan salah satu paslon atau merugikan salah satu paslon," kata Habiburokhman.
Faizal Assegaf mengklaim kelompok masyarakat yang ingin memakzulkan Jokowi sudah berbicara dengan pimpinan-pimpinan partai politik dan mendapatkan dukungan. Faizal juga mengaku pihaknya telah berdiskusi panjang dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang mempersilakan gerakan jika ingin mengupayakan pemakzulan.
"Berdasarkan konsolidasi Poros Transisi Indonesia yang dimotori oleh Satya Novanto, itu sudah bertemu dengan beberapa pimpinan partai di lingkaran kekuasaan, dan mereka memberi sinyal mendukung pemakzulan apabila PDIP dan kelompok-kelompok oposisi terus bergerak. Jadi gerakannya sudah terlalu maju, bukan teoretis," kata Faizal.
"Saya mau bocorkan kepada Habiburokhman, lebih dari 50 persen di internal Gerindra, silakan lakukan survei, itu mereka mendukung pemakzulan. Kenapa? Karena mereka sadar, mereka bersama-sama rakyat membangun partai, tidak mau partai dikuasai dinasti poltik, lebih khusus lima orang, Jokowi, Iriana, Gibran, Kaesang," lanjutnya.
Akan tetapi, Habiburokhman membantah klaim Faizal bahwa banyak kader Gerindra mendukung pemakzulan. Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu menegaskan pihaknya menolak pemakzulan.
"Saya wakil ketua TKN (Prabowo-Gibran), kita menolak pemakzulan. Survei kami paling tinggi, Pak!" kata Habiburokhman.
Baca Juga: Istana Bantah Kabar Jokowi Bakal Angkat Jutaan PNS Jika Anaknya Menang Pilpres
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.