JAKARTA, KOMPAS.TV - Debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 yang diikuti tiga calon presiden, akan digelar Minggu (7/1/2024), di Istora Senayan, Jakarta.
Publik antusias menantikan debat tersebut. Antusiasme tersebut terpotret dalam hasil jajak pendapat Kompas 3-5 Januari 2024 yang melibatkan 513 responden dari 34 provinsi di Indonesia.
Sebanyak 75,2 persen responden mengaku tertarik menonton debat ketiga. Namun, ketertarikan itu sedikit turun dibandingkan jelang debat capres pertama yang mencapai 85,2 persen dan debat cawapres sebesar 78,8 persen.
Adapun tema debat ketiga adalah pertahanan, keamanan, hubungan internasional, geopolitik, globalisasi, dan politik luar negeri. Dari topik debat itu, isu keamanan dan pertahanan merupakan yang paling dinantikan publik. Sebanyak 40,6 persen responden mengharapkan tema keamanan dibahas lebih mendalam dalam debat, diikuti topik pertahanan (30,3 persen).
Dikutip dari Kompas.id, pada bidang keamanan, isu yang dinanti terutama peningkatan kinerja kepolisian dalam menciptakan keamanan dan layanan administrasi kepolisian. Di mata publik, ada sejumlah isu terkait pertahanan dan keamanan yang penting dibahas oleh tiga kandidat capres.
Baca Juga: KSP Pastikan Sampai Akhir Periode Kerja Presiden Jokowi Tetap Netral, Tak Dukung Capres Tertentu
Di bidang pertahanan, publik menantikan gagasan para capres dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) demi memperkuat pertahanan nasional yang tangguh dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Publik juga menantikan para capres membahas penanganan konflik antarkelompok. Begitu pula topik alat utama sistem persenjataan dan teknologi pertahanan, pengamanan batas wilayah negara seperti daerah perbatasan dan pulau terluar Indonesia, serta industri pertahanan juga dirasa penting untuk dibahas dalam debat nanti.
Gagasan capres terkait peningkatan kinerja Polri dalam menciptakan keamanan menjadi salah satu yang dinantikan publik seperti disampaikan hampir sepertiga responden di sektor keamanan. Terwujudnya situasi yang aman dan tertib di tengah masyarakat turut menarik atensi publik.
Layanan administrasi kepolisian seperti surat izin mengemudi (SIM) dan pelayanan pajak kendaraan juga diharapkan mendapatkan tempat dalam debat.
Soal netralitas kepolisian dalam Pemilu 2024 serta upaya mengatasi aksi terorisme di Tanah Air juga dianggap penting. Di luar kedua topik itu, sebagian responden juga menantikan pendalaman lebih jauh terkait perang informasi, ancaman siber, hingga isu separatisme.
Hampir seperempat responden menanti visi para capres dalam kaitan konflik Israel-Palestina. Serangan Israel ke Palestina telah menewaskan lebih dari 21.000 warga Palestina selama periode 7 Oktober-28 Desember 2023.
Publik juga menantikan pandangan para capres mengenai visi kebijakan luar negeri Indonesia dalam lima tahun mendatang. Dengan 279 juta jiwa penduduk atau keempat terbanyak di dunia dan memiliki produk domestik bruto (PDB) 1,41 triliun dollar AS atau ke-16 terbesar di Indonesia, suara Indonesia sulit diabaikan dunia.
Topik lain yang mendapatkan atensi publik adalah peran Indonesia di berbagai forum internasional, seperti di PBB, ASEAN, dan G20. Ekonomi global hingga isu-isu aktual seperti pengungsi Rohingya dan krisis Myanmar juga menjadi isu yang dinanti untuk dibahas.
Hasil jajak pendapat juga menemukan, empat dari 10 responden meyakini Prabowo Subianto paling menguasai isu-isu terkait pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Sementara Anies Baswedan dianggap paling menguasai tema-tema tersebut oleh 24,4 persen responden. Sementara Ganjar Pranowo diyakini paling mampu oleh 15,9 persen responden.
Besarnya keyakinan responden terhadap Prabowo Subianto terkait isu-isu tersebut tampaknya tak terlepas dari latar belakang militer dan tanggung jawabnya di pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Jubir TPN Beberkan Strategi Ganjar dalam Debat Capres Menghadapi Prabowo dan Anies
Terkait tingkat keyakinan terhadap kemampuan para capres-cawapres dalam bidang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik, ketiga capres-cawapres mendapatkan penilaian bervariasi. Tingkat keyakinan terhadap kemampuan Anies-Muhaimin 46,6 persen untuk pertahanan dan tertinggi 58,5 persen untuk geopolitik.
Pasangan Prabowo-Gibran memperoleh tingkat keyakinan 61,9 persen untuk bidang geopolitik dan 75,9 persen untuk bidang keamanan. Sementara pasangan Ganjar-Mahfud mendapat tingkat keyakinan 52,6 persen untuk bidang keamanan dan 63 persen untuk hubungan internasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.