Kompas TV nasional peristiwa

Evakuasi 2 Korban Terjepit Terkendala Besi Kereta yang Tebal, Total Korban Tewas 4 Orang

Kompas.tv - 5 Januari 2024, 11:43 WIB
evakuasi-2-korban-terjepit-terkendala-besi-kereta-yang-tebal-total-korban-tewas-4-orang
Kereta Api (KA) Turangga tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

BANDUNG, KOMPAS.TV - Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo menyatakan, kondisi dua korban yang masih terjepit di gerbong kereta sudah meninggal dunia. Namun evakuasi terhadap dua korban tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya tersebut belum bisa dilakukan karena terhalang besi tebal kereta.

"Dari observasi ada beberapa evakuasi di awal korban luka ringan juga ada beberapa yang meninggal. Ada yang belum bisa dievakuasi karena terhalang benda atau badan kereta tersebut. Evakuasi terhambat tidak bisa tembus ke ruangan karena ada besi lumayan tebal," kata Ibrahim dalam Breaking News Kompas TV. 

Baca Juga: DAOP II Soal Tabrakan Turangga VS KA Lokal: Tungggu KNKT Ungkap Penyebab, Kerahkan Crane di Evakuasi

"Langkah evakuasi pun diubah dengan penarikan gerbong di jalur belakang. Nanti setelah ditarik akan terbuka untuk mengambil korban yang meninggal tersebut," ujarnya. 

Ia menjelaskan, bagian ekor kereta memang ada di persawahan. Namun bagian kereta yang lain berada dekat dengan jalan alternatif perlintasan kereta dam perkampungan warga. Sehingga ketika tim SAR datang, banyak penumpang yang sudah turun menyelamatkan diri. 

"Jadi evakuasi saat awal memang berjalan lancar karena aksesnya tepat. Tinggal sekarang korban meninggal ada di ruang kereta yang tertutup. Tadi korban luka dan korban meninggal sudah dievakuasi ke RS Cicalengka dan beberapa Puskesmas," tuturnya. 

Baca Juga: Dua Korban Tabrakan Kereta Masih Terjepit, Tim SAR Buka Opsi Potong Besi Gerbong untuk Evakuasi

Tapi menurut Ibrahim, ada juga satu gerbong yang belum dilihat apakah ada korban di dalamnya karena posisinya yang melintang dan rentan jatuh. Saat ini tim SAR masih mengobservasi kondisi gerbong tersebut, jika dipastikan aman baru akan melakukan evakuasi jika ada korban di dalamnya. 

Sedangkan untuk penyebab kecelakaan kereta, Ibrahim belum bisa mengungkapkannya.

Baca Juga: Imbas 'Adu Banteng' Kereta di Bandung, Ini Daftar Perjalanan Kereta dari Jogja yang Harus Memutar

"Untuk penyebab, kita enggak mau terlalu dini ya soal kecelakaan kereta. Karena banyak hal yang perlu didalami. Kita mohon maaf kepada masyarakat belum bisa menyampaikan kronologis dan penyebab kejadian," ucapnya. 

Setelah evakuasi korban dan pemindahan gerbong kereta berhasil dilakukan, akan ada tim dari beberapa pemangku kepentingan yang akan menyelidiki kejadian tersebut.

Dalam keterangan resminya, PT KAI menyampaikan, dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada sekitar 22 penumpang yang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan.

Dengan rincian di RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis 2 Orang, dan RS AMC 2 Orang. 

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, pihaknya sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA. Terdiri dari: Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras: Kanopi Stasiun Tugu Ambruk, Longsor di Gunung Anaga dan Kulonprogo

"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucap Raden. 

"Saat ini, seluruh tim kami beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, KNKT, dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut," tambahnya. 

Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x