Kompas TV nasional rumah pemilu

Muhaimin Sebut Mau Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Gibran Sebut Cak Imin Aneh, Mahfud Ngaku Kaget

Kompas.tv - 22 Desember 2023, 21:36 WIB
muhaimin-sebut-mau-bangun-40-kota-selevel-jakarta-gibran-sebut-cak-imin-aneh-mahfud-ngaku-kaget
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi pertanyaan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam. (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI nomor urut 1 Muhaimin Iskandar bertekad membangun 40 kota baru di Indonesia yang selevel dengan Jakarta.

Hal itu disampaikannya dalam debat perdana cawapres atau debat kedua Pilpres 2024, di JCC, Jumat (22/12/2023), menjawab pertanyaan panelis tentang strategi menyiapkan instrumen fiskal dalam mengatasi masalah perkotaan, seperti transportasi publik, sampah, dan kawasan kumuh.

Muhaimin menyebut perkotaan merupakan kebutuhan untuk terus menjadi bagian dari pembangunan nasional.

“Di antara kebutuhan pokok dari perkotaan ini adalah infrastruktur yang memadai,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya.

Agar tidak terjadi penumpukan penduduk dalam satu perkotaan, kata Muhaimin, maka pembangunan perkotaan harus merata di berbagai tempat.

Baca Juga: Debat Cawapres: Jawaban Muhaimin, Gibran, dan Mahfud soal Perkotaan, Infrastruktur dan Perdagangan

“Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta,” ucapnya.

“Dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberi sarana prasarana yang memadai, sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat.”

Termasuk, kata dia, kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya.

“Di mana perumahan tidak terlalu jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang membutuhkan.”

“Sementara fiskal yang dibutuhkan, kita harus pandai-pandai mengambil prioritas. Sekali lagi, kita bukan setuju atau tidak setuju IKN, yang paling penting adalah prioritas kepemerataan dan keadilan agar terbangun kota-kota sehingga sarana air bersihnya terwujud,” beber Cak Imin.

Cak Imin kemudian mengaku kasihan pada Kota Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak, karena kota-kota ini dalam waktu singkat bisa disulap menjadi lebih baik.

“Karena apa? Fiskal yang kita sediakan dirata-adilkan di masing-masing perkotaan.”

Menanggapi hal itu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyebut Muhaimin aneh karena ingn membangun 40 kota selevel Jakarta tapi tidak setuju dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Gus Muhaimin ini agak aneh ya, pengen bangun kota selevel Jakarta tapi nggak setuju sama IKN. Tapi yo monggo (ya silakan), lah,  nggak apa-apa,” kata Gibran.

“Yang jelas untuk permasalahan perkotaan, kita harus menggarap transportasi umumnya. Kita harus pastikan transportasi umum ini aman, nyaman, terutama untuk kaum lansia, difabel, dan anak-anak.”


Sementara, untuk mengatasi masalah perkotaan seperti kawasan kumuh, diperlukan kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemda, dan swasta.

Baca Juga: Gibran Sebut Cak Imin Aneh, Tolak IKN Tapi Mau Bangun Puluhan Kota seperti Jakarta

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD juga mempertanyakan keinginan Cak Imin yang ingin membangun 40 kota selevel Jakarta.

“Cak Imin, saya agak kaget juga, (Anda) mau membangun 40 kota selevel Jakarta. Apa bisa dilaksanakan 5 tahun (saat) Bapak menjadi presiden dan wakil presiden? Berapa kota dalam lima tahun?”

“Ini IKN saja sudah puluhan tahun (direncanakan), baru dilaksanakan (sekarang), itu pun yang investasi baru dalam bentuk janji, belum ada yang melaksanakan,” ucapnya.

Muhaimin kemudian menanggapi pertanyaan kedua kandidat lain, dan mengatakan bahwa rencana itu merupakan target utama.

“Jadi yang saya sampaikan selevel Jakarta itu target utama, tetapi yang lebih penting dari itu adalah infrastruktur yang dibutuhkan dipersiapkan dari potensi yang sudah ada, sehingga dalam waktu singkat 40 kota itu benar-benar  menggunakan potensi yang ada.”

Menurut Cak Imin, yang ia sampaikan seperti Jakarta itu memiliki standar upaya sampai seperti Jakarta.

“Di mana tentu kota-kota yang potensial cukup disentuh dengan beberapa anggaran yang menumbuhkembangkan.”

“Misalnya Pontianak, satu tahun hanya Rp1 triliun. Bagaimana kalau satu tahun kita bisa investasikan pengembangan kota hingga Rp3 triliun, Rp5 triliun, APBN kita cukup,” lanjutnya.

 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x