JAKARTA, KOMPAS.TV - Debat Pilpres 2024 edisi kedua sekaligus debat cawapres edisi perdana akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam besok.
Komisi Pemiluhan Umum (KPU) telah mengumumkan 11 panelis yang berasal dari berbagai bidang untuk debat cawapres mendatang.
Berikut profil 11 panelis yang akan menanyai Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD dalam debat cawapres mendatang. Para panelis telah menjalani karantina sejak Rabu (20/12).
Ahmad Alamsyah Saragih adalah pakar keterbukaan informasi publik dan pelindungan data pribadi yang pernah menjabat sebagai ketua Komisi Informasi Pusat RI pada periode 2009-2013 dan anggota Ombudsman RI periode 2016-2020.
Ahmad disebut berperan meletakkan fondasi kelembagaan Komisi Informasi, standar layanan informasi, desain monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi Badan Publik, dan penjelasan substansi sejumlah aspek dalam keterbukaan informasi.
Sebelum bekerja di Komisi Informasi Pusat dan Ombudsman, dia pernah terlibat dalam Asosiasi Permukiman Kooperatif (ASPEK) yang bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) untuk program Community Based Housing Development. Kemudian juga bekerja sebagai Local Governance Specialist pada Initiative for Local Governance (ILGR), The World Bank sepanjang 2002-2008.
Baca Juga: PSI Yakin Gibran Menang Telak Lawan Cak Imin dan Mahfud MD dalam Debat Cawapres Besok
Adhitya Wardhono adalah pengajar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Jember. Adhitya terlibat dalam berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat. Pada 2016-2021, dia menjadi anggota Indonesian Regional Science Association.
Agustinus Prasetyantoko pernah menjabat sebagai rektor Universitas Katolik Atma Jaya periode 2015-2023, Chief Economist Bank BTN, Komisaris Independen Prudential Indonesia, Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama Desember 2021-Maret 2022, serta menjabat sebagai Panitia Seleksi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sejak Oktober 2022 hingga 2028 mendatang.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, sering menjadi tim seleksi anggota Bawaslu di Jawa Barat hingga menulis di sejumlah jurnal terakreditasi nasional dan internasional.
Tulisan Fauzi berdampak terutama dalam domain hukum dan politik Islam. Adapun kontribusi penting dalam pemikiran akademik ialah pemahaman tentang hubungan antara agama, hukum, dan politik dana konteks kontemporer.
Baca Juga: KPU Minta LO dari Masing-Masing Tim Pasangan Calon Jaga Ketertiban Pendukung dalam Debat Cawapres
Sumber : Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.