Kompas TV nasional peristiwa

Diberhentikan dari jabatan Ketua PBNU, Nusron Wahid Ngaku Tidak Tahu tapi Tetap Patuh

Kompas.tv - 13 Desember 2023, 11:15 WIB
diberhentikan-dari-jabatan-ketua-pbnu-nusron-wahid-ngaku-tidak-tahu-tapi-tetap-patuh
Kepala Badan Pemenangan Pemilihan Presiden Partai Golkar Nusron Wahid saat diwawancara di program Ni Luh KOMPAS TV, Senin (8/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pergantian kepengurusan antar waktu masa khidmah 2022-2027. 

Ada sejumlah pengurus dan pimpinan tertinggi yang diberhentikan dengan hormat dari PBNU. Salah satunya Nusron Wahid, diberhentikan dengan hormat dari jabatan ketua PBNU sisa masa khidmat 2022-2027.    

Pergantian kepengurusan tersebut disahkan dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) PBNU Nomor 01.c/A.II.04/11/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu PBNU Masa Khidmat 2022-2027. Surat Keputusan PBNU itu tertanggal Rabu (15/11/2023).

Dalam SK tersebut PBNU memberhentikan dengan hormat KH Muhammad Syakrim dan KH Muhammad Hatim Salman dari Mustasyar PBNU, sisa masa khidmah 2022-2027. 

PBNU juga memberhentikan dengan hormat KH Subhan Makmun dari Rais PBNU masa khidmat 2022-2027, lalu H Nusron Wahid dan H Nasyirul Falah Amru dari Ketua PBNU sisa masa khidmat 2022-2027. 

Baca Juga: Nusron Sebut Pasangan Capres-Cawapres Rival Prabowo-Gibran Banyak Gimik

Pemberhentian ini disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.

Masih dalam SK yang sama PBNU menetapkan KH Ubaidillah Ruhiat dan KH Muhib Aman Aly sebagai Rais Syuriyah PBNU sisa masa khidmah 2022-2027. 

KH Subhan Makmun yang semula menjabat sebagai Rais PBNU menjadi A'wan PBNU sisa masa khidmah 2022-2027, dan Prof Rumadi menjadi Ketua PBNU sisa masa khidmah 2022-2027.

"Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dalam penetapannya terdapat perubahan dan/atau kekeliruan, Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya," bunyi poin kesembilan surat tersebut, dikutip dari laman nu.or.id. 

Ditegaskan juga terbitnya SK terbaru memmbuat SK PBNU Nomor 01.b/A.II.04/06/2023 tanggal 4 Zulhijah 1444 H/23 Juni 2023 M tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Sisa Masa Khidmat 2022-2027 tidak berlaku lagi.

Baca Juga: PBNU soal Yenny Dukung Ganjar di Pilpres: Pengurus Jadi Tim Sukses Wajib Cuti atau Mundur

Dalam SK terbaru PBNU mengamanatkan kepada nama-nama dalam lampiran SK untuk melaksanakan tugas sebagai PBNU sisa masa khidmah 2022-2027.

PBNU mengingatkan keharusan untuk senantiasa berpedoman kepada AD/ART NU, dan peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam Permusyawaratan PBNU. 

"Serta berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepengurusan dalam Muktamar ke-35 yang akan datang," bunyi kerangangn surat tersebut. 

Adapun salah satu aturan dalam PBNU yakni melarang pengurus rangkap jabatan sebagai pengurus harian partai politik.

Diketahui Nusron menjabat Kepala Bappilu Partai Golkar dan Gus Falah menjabat Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP. Kemudian KH Subhan Makmun merupakan wakil ketua Dewan Syura PKB

Baca Juga: Ingatkan Agar Jaga Jarak dengan Partai Politik, Rais Aam PBNU: Sepertinya Ada yang Pura-pura Lupa

Sedangkan pemberhentian dengan hormat KH Muhammad Syakrim dan KH Muhammad Hatim Salman dari Mustasyar PBNU karena telah tutup Usia. 

Respons Nusron 

Terpisah Nusron mengaku tidak mengetahui alasan PBNU memberhentikan diriya dengan hormat dari jabatan ketua. 

Namun Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini tetap mentaati peraturan yang dibuat oleh PBNU. 

"Saya Ikuti saja, sebagai santri enggak boleh membantah," ujar Nusron, saat konfirmasi, Selasa (12/12). Dikutip dari Kompas.com


 


 



Sumber : Kompas TV, Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x