Baca Juga: Jokowi: Saya Kadang Geleng-geleng, Pemimpin di Atas Sudah Ngopi Bareng di Bawah Masih Ramai
Belum lagi masalah beras yang berkaitan dengan perubahan iklim dan terjadinya kemarau panjang yang menyebabkan produksi beras menyusut, baik di Indonesia maupun di negara penghasil beras.
“Akibatnya, harga beras di seluruh negara di seluruh dunia, menjadi naik. Negara lain, setelah India, ikutan stop. Kita harus hati-hati.”
Selain itu, harga pupuk juga melambung imbas perang yang terjadi. Jokowi menjelaskan bahwa BUMN sendiri sebenarnya memiliki pabrik pupuk, tetapi bahan baku pupuk diimpor dari negara yang tengah berperang.
“Inilah problem yang ke depan akan semakin banyak tantangan yang dihadapi semua negara. Saya meyakini, dengan persatuan kita, kerukunan yang kita miliki, saya yakin menyelesaikan masalah menjadi lebih mudah, karena gotong royong,” kata dia.
Baca Juga: Sebut Masih Lebih Murah Dibanding Timor Leste dan Brunei, Jokowi Ungkap Penyebab Harga Beras Naik
Jokowi mewanti-wanti agar masyarakat menjaga situasi menjelang pemilu 2024. Dia meminta untuk tidak terpecah belah hanya karena berbeda pilihan.
Pasalnya, pemimpin memiliki tugas yang berat untuk menentukan arah masa depan Indonesia, khususnya dalam tiga periode kepemimpinan ke depan,.
“Dalam tiga kepemimpinan yang akan datang, 2024, 2029, 2034, itu sangat menentukan negara kita bisa melompat menjadi negara maju atau negara tidak maju,” tegas Jokowi.
“Sekali lagi, kepemimpinan itu, kita semua harus betul-betul teliti, hati-hati memilih pemimpin dalam tiga periode kepemimpinan ini.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.