“Jadi pertama relevan sesuai dengan kondisi kekinian, kedua adalah bernilai, dan ketiga adalah konsisten."
“Artinya dari tataran strategis sampai tataran operasional itu narasi yang dibangun sama, dan dari waktu ke waktu itu sama, tidak berubah-ubah,” katanya.
Nantinya, konten tersebut akan digunakan untuk sejumlah keperluan, yakni menyusun visi misi, bekal para juru bicara (jubir), dan keperluan iklan.
“Pertama kita gunakan untuk menyusun visi dan misi, karena sebagai pasangan calon presiden-wakil presiden, kita wajib menyodorkan atau menyampaikan visi misi pasangan ini ke KPU."
“Kita yakini bahwa KPU akan meminta para akademisi untuk membahas ini. Jadi diharapkan produk ini memang produk berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik,” ujarnya.
Ia berharap tiga produk ini akan memberikan dampak positif untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto, dan menarik hati serta pikiran konstituen untuk memilih pasangan yang diusung KIM.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati pembentukan empat kelompok kerja (pokja), yakni bidang ekonomi, politik dan hukum, kesejahteraan rakyat, serta pertahanan, keamanan, dan hubungan luar negeri.
“Pertama, terkait bidang ekonomi, tentunya melihat kondisi kekinian, ini sangat penting. Kedua, bidang politik dan hukum.”
“Ketiga, masalah kesejahteraan rakyat. Keempat masalah pertahanan, keamanan, dan hubungan luar negeri,” katanya.
Baca Juga: Kata Ganjar soal Peluang Duet dengan Prabowo di Pilpres 2024: Semua Bisa Terjadi
Rencana pembagian pokja tersebut, menurut Lodewijk, akan dikomunikasikan oleh tim pakar pada Prabowo Subianto.
“Apabila Pak Prabowo setuju, maka kami akan segera membuat pokja-pokja itu. Jadi dari partai-partai, ada delapan partai yang insyaallah akan bergabung, mengirimkan angggotanya,” kata Lodewijk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.