Baca Juga: Pengamat Politik UGM Sebut 4 Dampak Duet Ganjar-Anies: KPP Bisa Bubar hingga Guncang Koalisi Prabowo
Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko membenarkan bahwa dirinya telah dipecat dari PDI-P pada Kamis (24/8) malam melalui sepucuk surat.
"Saya paham dan saya menerima walaupun memang tidak didahului oleh proses persidangan dengan memanggil saya secara resmi dalam majelis etik dan kehormatan partai," ujar Budiman, Jumat (25/8) dilansir dari cuplikan KompasTV.
Ia menerangkan, dirinya telah memperhitungkan dampak dari pilihan politiknya mendukung bacapres Prabowo Subianto.
"Tentu saja sudah saya perhitungkan, saya kalkulasikan segala risiko dan konsekuensi dan keyakinan maupun langkah-langkah politik yang saya lakukan," terangnya.
Menurut Masinton, Budiman tak melalui mekanisme pemanggilan dan klarifikasi karena secara terang-terangan mendeklarasikan dirinya mendukung bakal calon presiden (bacapres) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kan kita sudah tahu sikap beliau, seperti itu. Artinya, karena itu sudah dilakukan secara terbuka, ya tidak perlu harus minta klarifikasi lagi, karena itu sudah disampaikan secara terbuka," jelasnya.
"Beda halnya kalau itu masih rumor, atau apa yang perlu diklarifikasi, ditanyakan, dikonfirmasi," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya belum menerima informasi mengenai kepindahan Budiman ke partainya.
Ia pun menegaskan, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk ikut campur dalam urusan internal PDI-P.
"Justru kami menghormati mekanisme di PDI-P, baik PDI-P maupun Budiman Sudjatmiko, adalah sama-sama sahabat baik kami," ungkapnya, Jumat (25/8).
"Hingga hari ini, saat ini, belum ada informasi dari yang bersangkutan apakah akan menjadi anggota partai Gerindra, sehingga kami tidak ingin berasumsi atau berspekulasi," tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.