JAKARTA, KOMPAS.TV - Iring-iringan kirab budaya di Istana Merdeka, Jakarta usai Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih diikuti oleh ratusan orang yang terdiri dari berbagai kelompok, Kamis (17/8/2023) sore.
Di barisan depan kirab budaya itu, ada drumband dari gabungan taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Ada taruna dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Kepolisian (Akpol).
Beberapa anggota drumband itu tampak mengenakan kostum yang merepresentasikan mantra mereka. Ada yang memakai kostum macan dari Akmil, kostum paus dan anjing laut dari AAL, serta kostum elang dari AAU.
Selanjutnya, barisan pasukan berkuda turut mengawal kereta kencana Ki Jaga Rasa.
Pasukan berkuda itu dikomandoi oleh Letkol Danang Prasetyo Wibowo yang menunggang kuda bernama Gunung Tambora.
Iring-iringan kereta kencana itu diikuti 15 ekor kuda. Sebanyak 7 ekor kuda berada di depan, sisi samping kanan, serta kiri kereta.
Sementara itu, delapan kuda berada di belakang kereta kencana Ki Jaga Rasa.
Baca Juga: Profil Petugas Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka 17 Agustus 2023
Kereta Kencana Ki Jaga Rasa ditarik oleh enam ekor kuda putih bernama Gunung Gondo, Gunung Sinabung, Bunga Akasia, Bunga Seruni, Bunga Zinnia, dan Bunga Viktoria.
Di barisan berikutnya, ada kelompok pakaian tradisional dari seluruh Nusantara yang diikuti kelompok perwakilan raja-raja Nusantara, yang terdiri dari 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Berikutnya, ada juga pasukan tradisional Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengenakan pakaian Satria Nusantara.
Selain itu, ada juga barisan Berkebaya Pertiwi Indonesia, yang merupakan inisiator organisasi komunitas perempuan dalam kirab budaya ini.
Ada satu kelompok terakhir dalam kirab budaya, yakni pelajar dari SMP N 4 Jakarta di Jakarta Pusat dan SMA N 3 Teladan Jakarta di Jakarta Selatan.
Kereta kencana Ki Jaga Rasa ditumpangi oleh dua purna Paskibraka Duta Pancasila tahun 2022.
Baca Juga: Profil Komandan Upacara Penurunan Bendera 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka Jakarta
Mereka adalah Faradita Dwi Safitri yang merupakan siswi SMA N 4 Karimun Riau dan I Dewa Ayu Firsti Meita Dewanggi yang merupakan siswi SMA N 2 Kudus, Jawa Tengah.
Masing-masing purna Paskibraka itu akan membawa Duplikat Bendera Pusaka Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi.
Sebagai informasi, nama kereta kencana yakni Ki Jaga Rasa memiliki arti yang istimewa.
"Ki" adalah sebutan kemuliaan kepada seseorang atau benda. "Jaga" berarti melindungi, mengayomi, dan merawat.
Sementara "Rasa" berarti sisi kesempurnaan hati dan hidup yang mulia.
Ki Jaga Rasa juga gambaran sosok pemimpin atau Prabu yang hidupnya harus senantiasa menjaga dan memerdekakan rakyatnya dari rasa cemas dan rasa tertindas, agar hidup rakyat aman, damai, dan bahagia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.