"Kemarin itu jemaah lunas dulu baru cek kesehatan, sehingga sering kali petugas kita itu tidak berani atau merasa nggak enak hati meloloskan meskipun jemaah dalam kondisi payah dengan alasan sudah melunasi," kata Menag Yaqut, Sabtu (5/8/2023).
Ia menyatakan, perubahan mekanisme ini penting untuk didiskusikan guna menekan angka kematian jemaah pada tahun 2024 mendatang.
"Nanti tergantung pembicaraan di DPR, mudah-mudahan bisa diubah posisinya. Cek kesehatan dulu, kalau sudah layak, baru melunasi," jelas Yaqut.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 telah berakhir pada Jumat (4/8/2023).
Hal ini ditandai dengan kepulangan rombongan jemaah Debarkasi Surabaya (SUB) 88 yang diberangkatkan dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah yang tiba di Tanah Air pada Jumat (4/8/2023).
Baca Juga: Ini 3 Negara Pengirim Jemaah Haji Terbanyak Tahun 2023, Indonesia Raih Penghargaan Nomer 1
Koordinator Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Dodo Murtado menerangkan, fase kepulangan jemaah haji terbagi dalam dua gelombang.
Gelombang I berjumlah 101.232 jemaah atau 264 kloter, gelombang II berjumlah 110.441 jemaah atau 295 kloter.
Sampai dengan hari terakhir, kata Dodo, masih ada 38 jemaah haji Indonesia yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi di Madinah.
Selain itu, ada 31 jemaah yang masih dirawat di RSAS di Makkah dan 8 jemaah di RSAS di Jeddah.
“Mereka akan terus dirawat hingga secara medis diizinkan untuk pulang ke Tanah Air. Selanjutnya, proses pemantauan terhadap kondisi jemaah yang masih menjalani perawatan akan diserahkan kepada pihak KJRI di Jeddah. Jemaah yang sudah mendapatkan izin kelayakan terbang, akan dipulangkan ke Tanah Air,” jelas Dodo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.