JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta, Yeremia Tatang, mengatakan David Ozora mengalami kerusakaran saraf pada otaknya yang membuat jalannya tak seimbang atau oleng.
Demikian hal tersebut disampaikan Yeremia Tatang saat bersaksi dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas di Pengadilan Jakarta Selatan pada Kamis (20/7/2023).
Yeremia menjelaskan, adanya kerusakan saraf pada otak David Ozora terungkap setelah pihaknya melakukan Magnetic Resonance Imaging atau MRI untuk memastikan bahwa korban mengalami Diffuse Axonal Injury.
Baca Juga: Emosi David Ozora Meledak-ledak gara-gara Dianiaya Mario Dandy, Dokter: Ada Fungsi Otak yang Rusak
Adapun Diffuse Axonal Injury adalah jenis dari cedera otak traumatik yang tergolong sebagai salah satu cedera otak yang paling parah.
“Ternyata benar (Diffuse Axonal Injury), karena ditemukan ada bercak putih pada MRI di daerah otaknya,” kata Yeremia dalam persidangan.
Bercak putih itu, kata dia, ada di bagian corpus callosum atau jembatan yang menghubungkan antara otak kanan dan kiri manusia.
“Bercak putih menandakan bahwa saraf otaknya rusak,” ujarnya.
Selang beberapa waktu kemudian, Yeremia mengaku kembali memeriksa kondisi David dengan cara MRI. Ternyata, bercak putih tersebut masih ada, namun ukurannya relatif berkurang.
“Sepertinya bekas luka yang ada di otak tersebut akan tetap permanen,” ucap Yeremia.
Akibat bercak putih di jembatan otak itulah, Yeremia menambahkan, berdampak pada kondisi David saat ini yang ketika berjalan tidak seimbang atau oleng ke sebelah kiri.
Baca Juga: Dokter Saraf Sebut David Ozora Tak Bisa Pulih 100 Persen Usai Dianiaya Mario Dandy Satriyo
“Kondisi (David) jalannya belum seimbang. Jadi, pada beberapa meter tampak oleng ke sisi sebelah kiri,” kata Yeremia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.