BMKG: Cuaca Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Hari Ini Senin 17 Juli 2023 Berawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca hari Senin (17/7/2023) di sebagian besar wilayah di Indonesia akan berawan.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs BMKG, berikut sejumlah kota diperkirakan akan mengalami cuaca berawan hari ini.

Cuaca berawan meliputi Denpasar, Bengkulu, Semarang, Banjarmasin, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Ambon, Ternate, Mataram, Kupang, Pekanbaru, Mamuju, dan Palembang.

Sementara itu, wilayah Gorontalo diprakirakan akan mengalami cuaca berawan yang cukup tebal.

Baca Juga: Alaska Diguncang Gempa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami di Indonesia

Meskipun demikian, ada juga beberapa ibu kota provinsi yang diperkirakan akan mengalami cuaca cerah berawan pada siang hari, di antaranya Serang, Yogyakarta, Jambi, Bandung, Samarinda, Tarakan, Makassar, dan Padang.

Selain itu, Banda Aceh, Jakarta Pusat, dan Surabaya memiliki potensi cuaca cerah.

Namun, beberapa wilayah lainnya berpotensi mengalami hujan ringan pada siang hari, seperti Pangkal Pinang, Kota Jayapura, Manokwari, Kendari, dan Manado.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang mungkin terjadi di Medan pada siang dan malam hari, serta kemungkinan adanya petir di Tarakan pada malam hari.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Malang Menurut BMKG, Cek Peringatan Hujan Petir

Sebelumnya, BMKG telah mengidentifikasi adanya dua bibit siklon tropis, yaitu 98W dan 99W, yang berpotensi memengaruhi cuaca di beberapa wilayah dalam beberapa hari mendatang.

Namun, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan potensi kedua bibit siklon tropis tersebut tumbuh jadi siklon tropis rendah.

"Potensi kedua bibit siklon tropis itu untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," ungkapnya dikutip dari Antara, Minggu (16/7/2023).

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jawa Tengah