JAKARTA, KOMPAS.TV - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian melarang masyarakat mengonsumsi daging hewan ternak yang terinfeksi Antraks.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan Syamsul Ma'arif menjelaskan bakteri Antraks di daging hewan yang terpapar tidak akan mati meskipun sudah diolah, baik dengan cara direbus maupun dibakar.
Syamsul mengingatkan, bakteri Bacillus Anthracis yang menyebabkan Antraks akan menjadi spora bila berkontak dengan udara.
Jangankan untuk diolah atau untuk dikonsumsi, ternak yang terinfeksi Antraks pun tidak boleh dipotong atau disembelih.
"Ini kekeliruan ya, jangankan direbus, hewan mati karena Antraks tidak boleh dipotong. Karena sifat Antraks ini akan menjadi spora yang bisa bertahan bertahun-tahun dengan suhu berapa pun. Kalau ditanya direbus aman tidak, tidak aman," ujar Syamsul saat jumpa pers melalui kanal YouTube Kemenkes, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Kasus Antraks di Gunungkidul, Pasien Diketahui Turut Konsumsi Daging Ternak Terpapar Antraks
Syamsul menambahkan daging hewan yang terinfeksi Antraks tidak aman untuk dikonsumsi, sebab bakteri akan menginfeksi tubuh dan bisa menyebabkan kematian.
Ia kembali mengingatkan spora Antraks bisa bertahan dalam suhu berapa pun dan tidak rentan terhadap zat kimia.
Gejala yang terjadi pada manusia setelah mengonsumsi daging terinfeksi Antraks yakni diare berdarah, muntah-muntah berdarah.
Kasus penularan Antraks ke manusia yang paling tinggi dikarenakan kontak fisik melalui kulit dengan hewan terinfeksi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.