JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy belakangan ini santer dinominasikan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari bakal capres (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal tersebut, Muhadjir memilih fokus dengan kerjanya saat ini.
"Saya masih tetap fokus sebagai pembantu presiden, pembantu Pak Jokowi untuk menuntaskan program-program di pembangunan manusia dan budaya," ucapnya saat dimintai tanggapan oleh sejumlah jurnalis usai Salat Id di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya, masih banyak program kerja kementeriannya yang belum terselesaikan. Sebagai contoh adalah penanganan stunting.
"Program super prioritas yang sampai sekarang yang menjadi target kita adalah penanganan stunting 14 persen yang sekarang masih 21,6 persen itu perlu kerja keras. Karena tinggal satu setengah tahun ini targetnya harus 3,8 (persen) per tahun," tuturnya.
Baca Juga: PDIP Buka Peluang Muhadjir Effendy Jadi Bakal Cawapres Ganjar dari Muhammadiyah
Kemudian program pengentasan kemiskinan ekstrem. Saat ini, lanjutnya, kemiskinan ekstrem di negara ini masih 1,4 persen.
"Target presiden 2024 nol (persen). Itu perlu effort yang tidak kalah berat."
Yang tak kalah penting juga adalah transformasi di bidang kesehatan. "Kita akan betul-betul memberikan pelayanan untuk kesehatan ini," tutupnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti memberikan tanggapan, mengemukanya nama Muhadjir merupakan respons partai politik atas usulan Muhammadiyah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.