Baca Juga: Panda Nababan Nilai Mimpi SBY Tak Terlepas Peristiwa 18 Tahun Lalu saat Megawati Titip 5 Pertanyaan
"Kalau pun tidak dalam satu gerbong dalam arti koalisi atau kerja sama, namun kerja sama politik bisa diwujudkan pasca-pemilu 2024, apakah dalam pembentukan kabinet atau di putaran kedua bergabung," ujar Karim.
"Sebenarnya ini masalah kebekuan komunikasi, PDIP bisa kok kerja sama dengan partai nasionalis lain. Jadi bukan perkara idealis, tapi murni karena kebekuan komunikasi Pak SBY dan Ibu Megawati. Jadi sumbatannya komunikatif, bukan substantif," sambung Karim.
Adapun mimpi tersebut disampaikan SBY melalui akun Twitternya, @SBYudhoyono pada Senin (19/6/2023), satu hari setelah Puan Maharani dan AHY bertemu.
Di akun Twiiter tersebut, SBY menulis bermimpi di suatu hari Presiden Jokowi datang ke rumah SBY di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Megawati di kediamannya. Selanjutnya mereka menuju Stasiun Gambir.
Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke-8 RI dan telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca Juga: Respons Jokowi soal SBY Mimpi Satu Kereta dengannya dan Megawati: Ya Bagus, Itu Mimpi Kita Semua
"Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," tulis SBY.
Setelah itu, SBY, Megawati dan Jokowi naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, ketiganya menyapa masyarakat dengan hangat.
"Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," tulis SBY.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.