Kompas TV nasional politik

Panda Nababan Sebut Rekonsiliasi PDIP dan Demokrat Tergantung SBY Siap Jawab Pertanyaan Megawati

Kompas.tv - 21 Juni 2023, 06:00 WIB
panda-nababan-sebut-rekonsiliasi-pdip-dan-demokrat-tergantung-sby-siap-jawab-pertanyaan-megawati
Politisi Senior PDIP Panda Nababan di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (20/6/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi senior PDI Perjuangan Panda Nababan meyakini Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Panda menilai Megawati sudah memaafkan peristiwa 18 tahun lalu dengan SBY. Hal tersebut dapat dilihat dari pertemuan Puan Maharani, putri Megawati dengan Agus Harimurti Yudhoyono, putra SBY.  

"Mega itu bukan orang pendendam, lihat saja ekspresi dari Puan Maharani itu mencerminkan orisinal, asli tidak ada dia (Puan) diwaris-wariskan kesakithatian Ibu Mega kepada dia. Itu kan pendidikan yang baik," ujar Panda di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (20/6/2023).

Panda menambahkan, meski sudah memaafkan, Megawati tidak melupakan peristiwa 18 tahun lalu. 

Menurutnya, Megawati hanya mengharapkan SBY terbuka terkait pencalonannya di Pemilu 2004 dan langkah politiknya saat menjabat sebagai sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong.

Baca Juga: Ceritakan Mimpinya 1 Kereta dengan Jokowi dan Megawati, Begini Cuitan SBY di Twitter!

Jika hal tersebut bisa dipenuhi oleh SBY, sambung Panda, pertemuan Megawati dan SBY dan merekatkan kembali komunikasi yang hilang, sangat bisa terwujud. 

Bahkan mulai dari dirinya diutus ke Istana untuk bertemu SBY dan hingga sekarang, Megawati menginginkan adanya pertemuan. 

"Sama dengan dimimpikan SBY. Mimpi dia itu kan ada keinginan, ada kemauan. Nah, kita bantulah dia. Mega mengutus saya ke Istana itu iktikad Mega untuk baik. Sampai sekarang juga. Tinggal SBY bertemu Megawati, dia bilang, ya sudah," ujar Panda.

Pertemuan di Istana

Lebih lanjut Panda menceritakan mengenai pesan Megawati saat memintanya bertemu dengan SBY. Kala itu, melalui dirinya, Megawati menitipkan lima pertanyaan untuk SBY.

Baca Juga: Respons Jokowi soal SBY Mimpi Satu Kereta dengannya dan Megawati: Ya Bagus, Itu Mimpi Kita Semua

Pertemuan Panda dengan SBY terjadi setelah setahun Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menjadi Presiden ke-6 RI.

Sebelumnya, SBY mengutus orang untuk membuat janji waktu bertemu dengan Megawati. Namun, rencana tersebut tidak ada kepastian. 

Pertanyaan pertama yang dititipkan Megawati yakni soal apakah SBY pernah mengatakan keinginan untuk menjadi wakil presiden pendamping Megawati.

Pertanyaan kedua yang diajukan Megawati untuk SBY yakni, apakah SBY menggunakan kantor Kemenko Polkam kala itu dipakai untuk kegiatan politik membentuk Partai Demokrat.

Ketiga, Megawati meminta Panda untuk mengingatkan SBY terkait momen Megawati menanyakan kepada para menteri di sidang kabinet yang mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2004.

Baca Juga: Pasang Surut Hubungan SBY-Megawati hingga Titip Pesan buat Pertemun Politik Puan-AHY

"Sidang kabinet itu ada Hamzah Haz, Yusril (Ihza Mahendra). Waktu itu Megawati tanya siapa yang maju jadi presiden di Pemilu 2004. Hamzah Haz mengatakan 'saya tergantung partai', Yusril tergantung kepada ini. Ketika ditanya SBY, SBY mengatakan 'saya tidak maju'," ujar Panda. 

Panda menjelaskan, kala itu Megawati bersedia bertemu langsung dengan SBY jika lima pertanyaan titipannya itu mendapat jawaban. Mega, kata Panda, hanya mengharapkan keterbukaan SBY.

Namun, tak satu pun pertanyaan titipan Mega itu dijawab oleh SBY. Bermula dari sinilah, hubungan Megawati dan SBY renggang. Keduanya hampir tak pernah bertemu selama 18 tahun.

"Lima pertanyaan itu tidak ada dijawab sampai sekarang. Itu terus terang saja menjadi bom waktu, 18 tahun mereka tidak pernah duduk bersama kongko-kongko atau ngobrol," ujar Panda. 


 

 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x