Kompas TV nasional hukum

Pengamat Sebut Pembinaan Teritorial dan Komunikasi Sosial Masih Efektif untuk Identifikasi KKB

Kompas.tv - 27 April 2023, 10:29 WIB
pengamat-sebut-pembinaan-teritorial-dan-komunikasi-sosial-masih-efektif-untuk-identifikasi-kkb
Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Sumber: Pendam XVII Cenderawasih)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembinaan teritorial dan komunikasi sosial disebut masih menjadi pendekatan efektif untuk mengidentifikasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap berbaur dengan masyarakat di Papua.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh Pengamat militer Institute For Security & Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi.

Baca Juga: Polri Ungkap Kondisi Pilot Susi Air Terkini hingga Respons KKB yang Minta Diserang Pakai Bom

Fahmi menjelaskan, pembinaan teritorial dan komunikasi sosial menjadi cara yang tepat untuk menyebarkan propaganda positif cinta NKRI ke masyarakat.

“Pembinaan teritorial dan komunikasi sosial itu masih efektif karena menjadi cara mengidentifikasi (KKB),” kata Fahmi dalam keterangan resminya yang dikutip dari Antara pada Kamis (27/4/2023).

“Sebab ada indikasi KKB berbaur dengan masyarakat, kemudian mereka juga memanfaatkan masyarakat entah itu dengan upaya paksa, bujuk rayu, atau intimidasi.”

Dia menambahkan, KKB juga kerap memanfaatkan masyarakat untuk menjadi tameng. Karena itu, dengan pembinaan teritorial dan komunikasi sosial, menunjukkan negara hadir dan melindungi rakyatnya.

Menurut Fahmi, pembinaan teritorial dan komunikasi sosial saat ini semakin penting seiring dengan perintah siaga tempur di beberapa tempat yang rawan teror KKB.

Baca Juga: KKB Disebut Ajak Pelajar Serang TNI dan Polri di Papua, Kapendam: Warga Mulai Melakukan Perlawanan

“Operasi (pembinaan) teritorial itu tentunya harus ditingkatkan, begitu juga dengan komunikasi sosial dengan masyarakat,” ujarnya.

“Cuma itu semua harus dalam koridor penegakan hukum yang melindungi masyarakat, dan menjamin keselamatan pelaksananya di lapangan.”

Walaupun demikian, ia menyampaikan pendekatan-semacam itu perlu dilakukan oleh satuan TNI yang memang tugas utamanya pembinaan teritorial dan komunikasi sosial.

Namun demikian, kataFahmi, pendekatan seperti itu sebaiknya tidak dibebankan kepada satuan-satuan yang tugasnya bertempur.

“Harus ada peran yang lebih relevan, yang bagian-bagian itu bisa kementerian/lembaga lain, atau fungsi-fungsi TNI lain,” kata Fahmi.

Baca Juga: Soal Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Papua, Mahfud MD: Pemerintah Sedang Menyusun Langkah

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan operasi yang humanis di Papua ditujukan untuk melindungi masyarakat Papua.

Sementara itu, apabila pasukan TNI berhadapan dengan KKB, pendekatannya bukan lagi humanis, melainkan siaga tempur.


 

“Operasi humanis itu bukan untuk KKB, itu untuk semua masyarakat Papua. Akan tetapi, jika KKB kontak (senjata, red.), masa kami humanis, ya habis. Kami humanis jika ada masyarakat, bersama-sama masyarakat kami menjaga daerahnya,” kata Panglima TNI.

Laksamana Yudo, pada kesempatan yang sama, menegaskan prajurit TNI dan anggota Polri di Papua bertugas mengamankan wilayah yang rawan teror KKB, dan melindungi masyarakat.

“Kami ditugaskan di sini untuk mengamankan daerah-daerah yang rawan, mengamankan masyarakat dari serangan-serangan KST," ujar Panglima.

Baca Juga: KKB Disebut Ajak Pelajar Serang TNI dan Polri di Papua, Kapendam: Warga Mulai Melakukan Perlawanan

"Kami ingin masyarakat semua dapat berkegiatan dengan aman, nyaman. Itu tugas kita bersama dengan Polri menjaga keamanan masyarakat."

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x