JAKARTA, KOMPAS.TV - PDI Perjuangan (PDI-P) mengungkapkan alasan mengapa tidak menyuarakan penolakan terhadap delegasi Israel yang hadir di Sidang Majels ke-144 Inter-Parliamnetary Union (IPU) di Bali pada November 2022 silam.
Sikap tersebut menjadi sorotan publik, khususnya setelah gencarnya penolakan sejumlah anggota PDI-P kepada Timnas Israel yang akan berlaga di Piala Dunia U20 2023.
Penolakan terhadap Timnas Israel itu disinyalir menjadi alasan utama FIFA mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
Baca Juga: PDIP soal Piala Dunia U20 Batal: Kenapa FIFA Lebih Mudah Mencoret Indonesia daripada Israel?
Padahal, Piala Dunia U20 2023 akan digelar kurang dari dua bulan lagi, tepatnya 20 Mei mendatang.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa hal tersebut tidak bisa menjadi patokan. Sebab, saat itu negara Timur Tengah menjalin dukungan kepada Israel.
"Saat itu suasananya akan juga bagaimana di Timur Tengah ada Abraham Colin yang kemudian beberapa negara di Timur Tengah menjalin dukungan diplomatik dengan Israel," ujar Hasto, Kamis (30/3/2023) dikutip dari Tribunnews.
"Seperti Arab Saudi, Maroko, UEA, Bahrain. Itu mereka sedang membangun suasana seperti itu," sambungnya.
Baca Juga: Hasto PDIP Sesalkan FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Singgung Kasus Rusia
Namun, Hasto menyebut situasi diplomatik usai November 2022 mulai berubah secara signifikan.
Lalu, Indonesia kembali mengambil sikap penolakan terhadap Israel.
"Tetapi berbeda setelah November 2022 terjadi perubahan politik yang sangat signifikan itu membangunkan kesadaran kita terhadap sejarah," ucapnya.
Selain Piala Dunia U20 2023 batal digelar di Tanah Air, Indonesia juga terancam mendapatkan sanksi dari FIFA.
Baca Juga: Ayah Hokky Caraka Ungkap sang Anak Pernah Tolak Tawaran Klub Luar Negeri demi Piala Dunia U20
Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali khawatir jika FIFA menjatuhi sanksi Timnas Indonesia tidak akan bisa mengikuti segala pertandingan yang ada di bawah naungan otoritas tertinggi sepak bola dunia itu.
"Secara pribadi, saya sangat mengkhawatirkan kalau kita disanksi, maka kita tidak bisa bertanding di semua pertandingan yang diatur oleh FIFA," kata Amali, Kamis (30/3).
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.