JAKARTA, KOMPAS.TV - Lantaran sidik jari rusak, untuk mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tim Disaster Victim dan Idenfication (DVI) Polri mengandalkan metode pemeriksaan ontologi (gigi) dan DNA.
"Dari 15 jenazah yang masuk ke RS Polri, kami hanya bisa mengidentifikasi tiga jenazah melalui metode sidik jari. Sementara jenazah yang lain, sudah tidak memungkinkan kita identifikasi dengan sidik jari," kata Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/3) petang dikutip dari Antara.
Sebagai informasi, tiga jenazah yang sudah terindentifikasi, yakni Fahrul Hidayatullah (28), Muhammad Bukhori (41) dan Iriyana (61) yang ketiganya warga Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Selain itu Tim DVI juga mengandalkan properti dan rekam medis korban.
Hariyanto pun berharap pemeriksaan DNA yang saat ini masih berada di laboratorium bisa segera selesai beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Kepala RS Polri: Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bisa Dikenali Melalui Komparasi DNA
"Jadi, DNA sekarang masih proses. Doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai. Kemudian hari ini, kita fokus pada mengidentifikasi kembali dari gigi, kemudian medis dan properti," katanya.
Kendati demikian, kata dia, dalam pemeriksaan itu perlu adanya kehati-hatian agar tidak ada kesalahan dalam proses identifikasi korban kebakaran.
Hingga saat ini, RS Polri telah menerima 15 kantong jenazah dan satu kantung jenazah yang berisi bagian tubuh korban.
Tiga jenazah yang terindentifikasi oleh Tim DVI Polri juga telah dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan.
"Sudah tiga-tiganya dipulangkan, hari pertama (Sabtu), satu. Hari kedua, dua. Doakan bisa teridentifikasi dengan baik," kata Hariyanto.
Baca Juga: Relokasi Warga Plumpang, Pemprov DKI Jakarta Ikuti Kebijakan Pemerintah Pusat
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.