Sebab, lanjut Irmawati, warung yang dijaga oleh Dayuh dan anak bujangnya tersebut merupakan milik orang lain. Korban diduga khawatir isi warung dijarah ketika kebakaran terjadi.
"Soalnya kebakaran tau sendiri kan suka dijarah. Jadi dia tanggung jawab punya orang itu. Takutnya (dia) di situ," ucap Irmawati.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Kerahkan Tim untuk Selidiki Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Lalu, keesokan harinya atau pada Sabtu (4/3/2023), jasad Dayuh yang sedang berpelukan dengan anaknya tersebut ditemukan petugas PMI saat mencari korban kebakaran untuk dievakuasi.
Irmawati menambahkan, bahwa anak Dayuh sebelum menemani ibunya menjaga warung sempat mendaftar di Akademi Militer (Akmil) yang berada di Magelang.
"Sudah bujang. Orang dia tes angkatan sih di Magelang. Tapi enggak dapet, makanya jaga warung sama ibunya," ujarnya.
Saat ini, pihak keluarga tengah menunggu hasil analisis tim DVI Polri sembari melengkapi berkas yang dibutuhkan untuk keperluan administrasi.
Baca Juga: Sulitnya Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tim DVI Utamakan Ketelitian
Setelah diserahkan ke keluarga, kata Irmawati, Dayuh beserta sang anak akan disemayamkan di kampung halamannya di Madura, Jawa Timur.
"Ini keluarga pada ngumpul ke sini pengen tahu, supaya dibawa ke kampung. Kita ngikutin prosedur yang ada," kata Irmawati.
Adapun korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang sejauh ini tercatat 19 orang dilaporkan meninggal dunia. Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 49 orang.
"Data evakuasi korban Pertamina, korban meninggal berjumlah 19 orang. Sementara, korban luka-luka berjumlah 49 orang yang terdiri dari 46 dewasa dan tiga anak-anak," tulis laporan Koramil 01 Koja.
Baca Juga: LANTAMAL III Kerahkan 100 Personel untuk Bantu Korbani Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.