JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit memaparkan rencana pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) dalam sambutan acara pembukaan Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah.
Jokowi menyadari bahwa saat ini Jakarta yang menjadi Ibu Kota Indonesia sudah sangat padat penduduk hingga membuat lalu lintas macet.
"Jakarta sendiri, sudah sangat padat, sangat macet," kata Presiden Jokowi di Dome Balikpapan Sport and Centre, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023) dikutip dari tayangan Kompas TV.
Jokowi menyebutkan, jika IKN sudah rampung, pemerintah tidak akan mengabaikan Kota Jakarta begitu saja.
Baca Juga: Otorita IKN Buka Lowongan Kerja PPNPN, Cek Posisi yang Dibutuhkan
Ia mengatakan akan membuat Jakarta sebagai kota bisnis dan pariwisata sementara Nusantara akan berfokus sebagai kota Pemerintahan.
"Tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki, menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," ucap Jokowi.
Terkait IKN, Presiden Jokowi pun membandingkan kota-kota besar yang dimiliki oleh negara maju lainnya seperti Amerika dan Australia.
"Indonesia ini negara besar, jadi kalau Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia memiliki Melbourne dan Sydney. Kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara?" tanya Dia.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pembangunan IKN bukan pekerjaan yang mudah dan bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Mungkin akan selesai 15 tahun sampai 20 tahun, tapi kita harus berani memulainya," ungkap Dia.
Terakhir, ia berharap nantinya IKN dapat menjadi ibu kota yang berbeda dan tidak bisa dimiliki oleh negara lain.
Baca Juga: Polisi Tangkap 4 Pencuri Monitor Alat Berat Pembangunan IKN di Kalimantan Timur, Dijual Harga Segini
"SDM nya sejak awal kita siapkan, jadi kita harapkan nanti ibu kota baru ini betul-betul sebuah Ibukota yang negara lain tidak memiliki," tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.