Kompas TV nasional peristiwa

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Merosot, Korupsi dalam Sistem Politik Dinilai Makin Buruk

Kompas.tv - 31 Januari 2023, 20:39 WIB
indeks-persepsi-korupsi-indonesia-merosot-korupsi-dalam-sistem-politik-dinilai-makin-buruk
Indeks persepsi korupsi (IPK) atau corruption perception index (CPI) Indonesia merosot 4 poin dari 38 pada 2021 menjadi 34 pada tahun 2022. Data ini mengacu pada perhitungan yang dilakukan Transparency International Indonesia (TII), yang dirilis di Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Sumber: Syakirun Niam/Kompas.com)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Transparancy International Indonesia merilis hasil skoring Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perception Index (CPI) tahun 2022 terhadap 180 negara yang dinilai kebersihannya dalam pemberantasan korupsi sektor publik. 

Hasilnya, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia merosot menjadi 34 poin. Indonesia menempati urutan 110 dari 180 negara yang dinilai tersebut.

Nilai itu merosot empat poin dibanding CPI Indonesia 2021 yang mencapai 38 poin. Indeks Persepsi Korupsi yang dirilis Transparency International menggunakan skala 0-100 dalam menilai pemberantasan korupsi di sebuah negara, 0 berarti sangat korup, 100 berarti sangat bersih.

Deputi Transparency International Indonesia (TII) Wawan Suyatmiko menyampaikan bahwa merosotnya Indeks Persepsi Korupsi Indonesia tahun ini menjadi penurunan paling drastis sejak 1995, ketika Suharto masih menjabat presiden.

"CPI Indonesia pada 2022 berada pada skor 34 dari skala 100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 dan merupakan penurunan paling drastis sejak 1995," kata Wawan dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2023) dikutip Antara.

Baca Juga: Kades Minta Perpanjang Masa Jabatan, Sementara ICW Sebut Urusan Korupsi Nomor Satu

Wawan menambahkan, korupsi Indonesia semakin buruk jika ditinjau dari indikator yang menilai korupsi dalam sistem politik, suap ekspor-impor, serta hubungan mencurigakan antara politikus dan pebisnis.

Tranparency International Indonesia sendiri merilis Indeks Persepsi Korupsi 2022 dengan mengacu delapan sumber data dan penilaian ahli untuk mengukur korupsi sektor publik.

Kata Wawan, tiga indeks membuat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia merosot. Tiga indikator itu adalah Political Risk Service (PRS) International Country Risk Guide tentang korupsi dalam sistem politik, pembayaran khusus dan suap ekspor impor dan hubungan mencurigakan antara politikus dan pebisnis;  IMD World Competitiveness Yearbook tentang suap dan korupsi dalam sistem politik, serta  Political and Economic Risk Consultancy (PERC) Asia Risk Guide.

Nilai Political Risk Service (PRS) International Country Risk Guide Indonesia turun menjadi 35 dari 48 pada 2021, IMD World Competitiveness Yearbook turun dari 44 menjadi 39, serta Political and Economic Risk Consultancy (PERC) Asia Risk Guide turun menjadi 29 dari 32.

Di tiga indeks lain, tingkat korupsi di Indonesia dinilai sama dibanding tahun lalu. Tiga indeks ini adalah Global Insight Country Risk Ratings tentang risiko individu/perusahaan dalam menghadapi praktik korupsi dan suap untuk menjalankan bisnis (skor 47); Bertelsmann Foundation Transformation Index tentang pemberian hukuman pada pejabat publik yang menyalahgunakan kewenangan dan pemerintah mengendalikan korupsi (skor 33); dan conomist Intelligence Unit Country Ratings tentang prosedur yang jelas dan akuntabilitas dana publik, penyalahgunaan pada sumber daya publik, profesionalisme aparatur sipil, audit independen (skor 37).

Di lain sisi, nilai kebersihan Indonesia naik dalam dua indeks, yakni World Justice Project-Rule of Law Index tentang penggunaan kewenangan untuk kepentingan pribadi pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif, kepolisian, dan militer (naik satu poin, 23 ke 24) dan Varieties of Democracy tentang kedalaman korupsi politik, korupsi politik di eksekutif, legislatif dan yudikatif, korupsi di birokrasi, korupsi besar dan kecil yang memengaruhi kebijakan publik (naik dua poin, 22 ke 24).

"Sayangnya indeks yang naik 1-2 poin berpengaruh tidak besar bandingkan dengan Political Risk Service yang turun 13 poin sehingga turut menyumbang penurunan CPI dari 38 ke 34. Saat ini jadi PR besar untuk pemerintah, pelaku usaha, masyarakat sipil, bagaimana menjaga PRS ini pada angka yang maksimal, sedangkan perubahan pada angka World Justice Project dan Varieties of Democracy juga tidak sedemikian rupa sehingga harus melakukan perubahan mendasar," kata Wawan.

Indeks Persepsi Korupsi yang merosot membuat Indonesia dinilai kalah bersih dari berbagai negara Asia Tenggara, yakni Singapura (skor 83), Malaysia (47), Timor Leste (42), Vietnam (42), dan Thailand (36).

Baca Juga: Ketika Rekening Pedagang Burung Diblokir karena Namanya Mirip Tersangka Korupsi, Ini Kata KPK

 




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x