Sebab, kata Djasman, kasus tewasnya Brigadir J melibatkan Ferdy Sambo yang merupakan seorang jenderal dan pernah menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Di sisi lain, ada skenario bohong yang dibuat Ferdy Sambo untuk menuntupi penyebab sesungguhnya Brigadir J tewas.
Hingga kemudian, skenario bohong Ferdy Sambo soal tewasnya Brigadir J di rumah dinas terbongkar karena Kamaruddin Simanjuntak.
“Kasus ini terungkap, karena keberanian Kamaruddin Simanjuntak, itu lah, jangan dinafikkan bahwa kasus ini bisa terungkap,” ujar Djasman.
“Dan keberanian keluarga Yosua.”
Baca Juga: Mantan Jamwas: Tuntutan JPU untuk Putri Candrawathi Melempem, Kurang Memenuhi Rasa Keadilan
Sebagai informasi, tewasnya Brigadir J atau Yosua pada 8 Juli di rumah Duren Tiga baru terungkap di publik pada 11 Juli 2022.
Polisi sempat mengatakan, Brigadir J tewas karena tembak menembak dengan Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu buntut ketahuan melakukan pelecehan seksual di bawah todongan senjata terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Anehnya, dalam narasi tembak menembak, lawan tembak Brigadir J atau Bharada E tidak mengalami luka tembak sama sekali.
Kejanggalan-kejanggalan menguap, diperkuat dengan temuan keluarga terhadap kondisi jenazah Brigadir J.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.