BEKASI, KOMPAS.TV - Kondisi anak perempuan berusia lima tahun yang merupakan salah satu korban dari sekeluarga yang diduga keracunan di Bekasi membaik, namun pihak rumah sakit menyebut mengalami trauma.
"Perkembangannya, pasien anak ini sudah sangat membaik dan sudah bisa, hanya sedikit ya, diajak bicara. Mungkin karena faktor psikologinya, masih kaget dan sebagainya," kata Penanggung Jawab Hukum dan Humas RSUD Bantar Gebang, Sandy Romadoni Jaya, Jumat (13/1/2023).
Oleh sebab itu, pihak RSUD Bantar Gebang pun belum bisa mempersilakan tamu untuk menjenguk langsung anak tersebut sehari setelah dirawat.
"Karena memang keadaannya sepertinya masih trauma," jelasnya.
Hingga Jumat siang, anak perempuan tersebut masih ditemani oleh tetangganya.
Pada Sabtu (14/1), keadaan anak itu sudah semakin membaik dan bisa beraktivitas.
Akan tetapi, ia kehilangan sang ibu, Al Maimunah (35) yang meninggal dunia pada Kamis (12/1) malam.
Baca Juga: Misteri Satu Keluarga Keracunan di Bekasi Belum Terpecahkan, Polisi Buru Suami Baru Korban
Selain itu, dua anak laki-laki Al Maimunah, yakni Ridwan Abdul Aziz (21) dan Muhammad Riswandi (17) juga meregang nyawa pada Kamis setelah dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, satu orang laki-laki dewasa yang juga dilarikan ke RSUD bersama almarhumah Al Maimunah dan anak-anaknya kini telah sadar.
Dokter RSUD Bantar Gebang yang memeriksa para korban menduga bahwa mereka mengalami keracunan.
"Analisis dokter saat ini, indikasinya keracunan, karena pasien muntah-muntah, kejang-kejang juga," tegas Sandy.
Di sisi lain, polisi telah memeriksa tujuh saksi dan sedang menunggu hasil uji laboratorium, baik tes sampel yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP) maupun uji forensik dari korban meninggal dunia.
Baca Juga: Bertambah 1, Korban Tewas Sekeluarga di Bekasi Diduga karena Keracunan Kini Jadi 3 Orang
"Penyebab kematian ini masih menunggu pemeriksaan laboratorium," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.
Sebelumnya, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengambil dan memeriksa 12 sampel dari TKP pada Kamis.
”Ada 12 sampel yang kami bawa. Sampel-sampel itu akan kami periksa di laboratorium,” kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Bekasi Dudung Abdul Wahid Kamis (12/1).
Sampel yang diambil oleh Dinkes Kota Bekasi, di antaranya satu bungkus kopi hitam, beras dalam wadah kecil, hingga dua botol air mineral berukuran 1.500 mililiter (ml) serta 600 ml.
Lalu, petugas juga mengambil sampel dari muntahan hingga feses korban.
Baca Juga: Gali Penyebab Satu Keluarga Diduga Keracunan di Bekasi, Petugas Cek 12 Sampel: Kopi hingga Beras
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.