JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Ito Sumardi menilai terdapat orang lain selain Richard Eliezer (Bharada E) yang menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta, pada 8 Juli 2022 lalu.
Hal ini, kata dia, melihat dari keterangan Ahli Balistik Arif Sumirat di sidang untuk lima terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
Di mana Arif menjelaskan berdasarkan hasil uji balistik dicurigai 10 peluru yang ditembakkan ke Brigadir J berasal dari dua senjata yang berbeda, yakni dari jenis Glock dan HS.
"Saya mendengar bahwa ada material dari proyektil itu yang berbeda dengan sejata Glock, berarti ada dua sentjata yang ditembakkan kepada tubuh almarhum (Brigadir J)," kata Ito dalam Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (14/12/2022).
Melihat hal itu, dia pun berpendapat terdapat indikasi penembak lain, selain Richard Eliezer.
"Ya sangat memungkinkan (penembak lain), karena saat itu di sana Eliezer memegang satu senjata, kalau ada dua senjata yang ditembakkan berarti ada orang lagi yang memegang senjata lainnya," tegasnya.
Lalu apakah penembak lain tersebut mengarah ke Terdakwa Ferdy Sambo?
Terkait hal ini, Ito pun tidak menutup kemungkinan bahwa mantan Kadiv Propam Polri tersebut salah satu yang turut menembak Brigadir J.
"Jika kita lihat dari keterangan saksi-saksi maupun juga dalam hasil rekonstruksi, di sana yang berdiri di dekat almarhum kan dua orang, yakni Eliezer dan Sambo," jelasnya.
Baca Juga: Ahli Balistik: Jenis Peluru di Otak Yosua Tidak Bisa Dibandingkan dengan Senjata Glock17 dan HS-9
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.