JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukkam, Mahfud MD, menyebutkan, agar budaya soal beking membeking diakui terjadi di lingkungan masyarakat di Indonesia.
Awalnya Mahfud cerita soal isu budaya pungutan liar (pungli) yang disebutnya bukan budaya di Indonesia. Tapi, realitasnya pungli itu terjadi di Indonesia, meskipun belakangan disebutnya sudah menurun.
Mahfud menyebut sebagai contoh soal dugaan aparat sebagai pihak yang menjadi beking atas tambang ilegal.
Maka langkah pertama, kata Mahfud, mengakui fakta itu, lantas dicari solusi penegakan hukumnya.
"Belum lagi soal beking-bekingan aparat gitu, beking tambang. (Contoh lain) beking penarikan pungutan di sebuah kompleks penduduk gitu. Ada yang beking. Gak ada berani," kata Mahfud MD, Selasa (13/12/2022) saat membuka Rapat Kerja Nasional 2000 Satgas Saber Pungli diikuti Kompas TV secara daring.
Baca Juga: DPR akan Sahkan RKUHP di Tengah Penolakan Publik, Begini Tanggapan Mahfud MD
Mahfud juga menyebut, terkadang, masyarakat bahkan tidak berani melaporkan terkait beking-membeking ini.
Pemerintah juga disebut kesulitan lantaran yang membekingi ini ada faktor senioritas yang terjadi.
"Saya katakan, kenapa kita berpura-pura nggak ada bekingan? Kita nggak bisa selesaikan karena senior kan yang bekingi. Kenapa kita berpura-pura? maka kita akuin. Njelimet ini, kita akui," jelasnya.
Lantas, ia menyebut, di era pemerintahan Jokowi, pungli berkurang drastis lantaran beberapa langkah.
"Pungutan liar di sektor publik jauh berkurang. Karena presiden itu lakukan langkah-langkah, pertama digitalisasi yang menyulitkan orang beri pungli meskipun terpaksa," tambahnya.
Faktor kedua yang membuat pungli menurun, yakni pemerintah menyederhanakan sistem jabatan eselon di pemerintah.
"Kalau dulu, selesai di satu-dua meja, lalu di tiga balik lagi. Pungli saat ini menjadi atau dianggap menjadi kewajaran. Pernah ada pendapat, pungli dan korupsi budaya kita," paparnya.
"Kita tidak boleh ikut pendapat korupsi itu budaya kita," sambungnya.
Baca Juga: Mahfud MD Beber Alasan Jokowi Lantik Mardiono Jadi Utusan Khusus Presiden: Penuh Vitalitas & Energi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.