Asupan kafein dapat memicu gejala-gejala yang disebabkan naiknya asam lambung. Pasalnya, kafein bekerja dengan mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, kemudian menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan.
"Asupan kopi, teh, dan soda (minuman berkafein) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala asam lambung," kata Annamaria Louloudis.
Asupan kafein berlebihan dapat memengaruhi kondisi susah tidur dan gangguan tidur seperti insomnia.
"Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, konsumsi kopi enam jam, atau kurang, sebelum tidur telah dikaitkan dengan efek mengganggu tidur dan peningkatan insomnia," kata Louloudis.
Selain mengurangi asupan kafein, gejala susah tidur dapat diatasi dengan cara mengubah kebiasaan minum kopi menjadi lebih awal, pagi hari atau siang hari.
Konsumsi kopi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan meningkatnya gejala kecemasan, seperti jantung berdebar-debar, gemetar, sakit kepala, dan insomnia.
"Orang yang sudah hidup dengan gangguan kecemasan sangat sensitif terhadap efek negatif kafein ini," kata Louloudis.
Asupan kafein dapat menimbulkan sensasi kenyang dalam tubuh. Efek negatifnya, seseorang bisa jadi lupa makan karena sensasi kenyang akibat minum kopi.
Setelah sensasi kenyang itu hilang, tubuh akan merasa kelaparang dengan perut yang kosong. Hal ini pun dapat menyebabkan seseorang makan berlebihan, sesuatu yang tidak baik bagi kesehatan.
Terlalu banyak kopi pun dapat menyebabkan gejala-gejala yang memengaruhi hidup sehari-hari. Gejala-gejala tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup dan mengganggu produktivitas.
Terlalu banyak minum kopi dapat menimbulkan gejala-gejala seperti sakit kepala, penurunan energi, kewaspadaan yang menurun, suasana hati yang tertekan, bahkan gejala seperti flu.
Baca Juga: Tersangka Peracun Keluarga di Magelang Mengaku Belajar dari Kasus Kopi Sianida Mirna
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.