“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut, dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak. Ada satu korban jiwa mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” kata Suharyanto, Rabu (3/12/2022).
Rudy mengatakan, setelah kejadian gempa, pemerintah telah melakukan penanganan dengan baik sesuai dengan arahan dari BNPB untuk cepat tanggap dan segera melakukan langkah mitigasi bencana.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerugian lebih besar atau korban jiwa di wilayah Kabupaten Garut.
Rudy menjelaskan, selain menerjunkan petugas gabungan untuk mengecek daerah yang terdampak, juga menginstruksikan seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk melayani masyarakat, karena dilaporkan juga ada warga yang terluka.
Baca Juga: Ini Penjelasan tentang Sesar Garsela yang Disebut-sebut Picu Gempa Merusak di Garut
"Kami saat ini juga sudah membuka puskesmas dan menyiapkan ambulans di 67 puskesmas," katanya.
Ia menambahkan, kondisi di Garut, terutama di wilayah selatan yang dekat dengan kawasan pantai dan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, secara keseluruhan aman terkendali, begitu juga petugas gabungan terus siaga untuk melakukan langkah mitigasi bencana bagi masyarakat.
Namun, kata bupati, kondisi yang dirasakan masyarakat Garut setelah gempa itu, yakni kekhawatiran adanya gempa bumi susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Kondisi yang sekarang itu justru ada kekhawatiran adanya gempa susulan, seperti yang terjadi di Cianjur," pungkasnya.
Baca Juga: BNPB dan BRIN Temukan 10 Titik Bendung Alam Dampak Gempa Cianjur Penyebab Banjir Bandang
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.