Suplemen vitamin E dan selenium juga digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk membatasi efek paparan arsenik. Selain itu, hemodialisis atau cuci darah bisa membuang arsenik dalam darah, metode ini disarankan apabila arsenik belum mengikat pada jaringan.
Melansir Healthline, paparan arsenik jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Jenis kanker terkait arsenik yang paling umum dikaitkan dengan:
Keracunan arsenik juga dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lain seperti; diabetes, penyakit jantung, dan neurotoksisitas. Pada ibu hamil, keracunan arsenik dapat menyebabkan komplikasi janin atau cacat lahir.
Dari penjelasan yang terangkum di Alodokter, racun arsenik disebutkan senyawa kimia yang bisa terbuat secara alami (organik) maupun buatan (anorganik). Arsenik organik dihasilkan dalam kerak bumi, bisa ditemukan di dalam air, udara, dan tanah, termasuk pada berbagai jenis makanan seperti makanan laut, susu, dan daging.
Namun, jika kadarnya rendah, risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan pun tidak akan begitu saja timbul, kecuali sudah berlangsung cukup lama.
Baca Juga: Peracun Sekeluarga di Magelang Sempat Minta Tolong Gotong Para Korban dari Kamar Mandi
Senyawa kimia ini tidak memiliki warna, bau, maupun rasa, sehingga sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya dalam suatu tempat.
Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pertambangan dan industri. Jadi, racun ini banyak mengancam masyarakat yang tinggal di daerah industri.
Namun, ternyata senyawa arsenik memiliki manfaat di dunia medis untuk pengobatan penyakit tertentu jika penggunaannya sesuai dengan dosis aman.
Arsenik dalam dosis tertentu pernah digunakan untuk pengobatan penyakit psiriasis, sifilis, ulkus kulit, dan masalah persendian. Bahkan saat ini, senyawa arsenik bisa dimanfaatkan untuk pengobatan leukimia jenis tertentu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.