Yudhi mengatakan, korsleting terjadi diduga karena kesalahan teknis pemindahan alat-alat elektronik berupa baterai UPS (uninterruptible power supply) milik Baintelkam oleh dua teknisi."
Soalnya itu kejadian pada saat teknisi lagi memindahkan, sehingga ada korsleting yang menimbulkan asap, sehingga seolah-olah terjadi kebakaran," ujarnya.
Terkait dugaan kesalahan pemindahan baterai UPS itu, Yudhi menyebut pihaknya akan memeriksa dua teknisi yang merupakan vendor dari Baintelkam itu.
Baca Juga: Gedung Baintelkam Mabes Polri Kebakaran, Damkar Kerahkan Robot LUF 60, Ini Sebabnya
"Pasti kami periksa, tetap sesuai aturan diperiksa kenapa itu bisa terjadi dan pusat laboratorium forensik (puslabfor) dan identifikasi; juga sudah olah tempat kejadian perkara (TKP)," tuturnya.
Dia menambahkan kondisi lokasi tempat terjadinya korsleting itu kini sudah dalam keadaan kondusif. Pihaknya saat ini tengah mengadakan pembersihan bangunan dari dampak peristiwa korsleting.
"Kita lihat sendiri pagi ini bahwa tidak ada bekas kebakaran seperti berita-berita yang terjadi," ujar Yudhi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di salah satu ruang Baintelkam Polri pada Kamis malam. Petugas call center Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Suparno mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 19.55 WIB.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Gedung Baintelkam Mabes Polri Kebakaran, Sempat Padam lalu Terbakar Lagi
Api berhasil dipadamkan sekitar tiga menit kemudian dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun asap tebal kembali muncul sekitar pukul 22.15 WIB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.