Baca Juga: Gempa Kerap Disusul Tsunami dalam Hitungan Menit, Jangan Kehilangan Golden Time, Ini Penjelasan Ahli
Masih dengan mimik wajah sedih dan sesenggukan, Cucu melanjutkan, "ternyata benar, tiga orang di bawah reruntuhan, kami tidak bisa apa-apa, kami hanya bisa berdoa."
Diwarnai Gempa Susulan
Pada hari pertama bencana gempa, tak ada alat evakuasi sama sekali di Cugenang. Beberapa ruas jalan di Cianjur terhalang longsor, Cucu berpikir alat berat diprioritaskan untuk evakuasi masalah itu.
Korban masih berada di bawah reruntuhan, dan Cucu berkata, "dari Selasa itu penuh perjuangan, kami merasa resah."
"Ada begu (alat berat-red) yang lewat, langsung kami suruh turun," lanjut dia.
Selepas itulah, evakuasi korban di Cugenang baru dilakukan. Ya, hari kedua usai gempa.
Titik lokasi tertimbunnya korban sudah diketahui, dari temuan barang dan pakaian terakhir yang dikenakan korban.
Di tengah pencarian yang terus berlanjut hingga hari ketiga, evakuasi sempat ditunda sejenak karena ada gempa susulan.
"Atinya lemas,.. lemas.." kata Cucu, menghela napas, lalu melanjutkan, "Ada yang bilang udah kecium baunya, bajunya udah ketemu, kayaknya anak mantu saya itu mau main bola, alhamdulillah udah ketemu bajunya."
"Ada jaket yang terakhir dipakai, itu sudah ketemu,"
"Tapi orangnya belum," pungkas Cucu, lalu menangis.
Hening sejenak, dialog Kompas Petang bersama Cucu berakhir.
Per Rabu (23/11) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data terbaru korban jiwa gempa Cianjur mencapai 271 orang. Semua berharap korban hilang segera ditemukan, jumlahnya 40 orang.
Baca Juga: Waspada, BMKG Sebut setelah Gempa Cianjur, Ada Potensi Banjir Bandang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.