JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu lalu, sebuah foto surat edaran yang dikeluarkan sebuah universitas di Aceh yang mengimbau mahasiswa untuk memperhatikan kebersihan diri, viral di grup WhatsApp. Imbauan itu dikeluarkan lantaran banyak dosen mengeluhkan bau badan mahasiwa.
Bau badan memang kerap mengganggu, apalagi jika kita berada di dekat orang yang memiliki masalah tersebut dalam waktu yang cukup lama. Ternyata ada penyebab umum dan penyebab khusus yang dapat memicu bau badan.
Bau badan bisa timbul karena masa pubertas maupun karena adanya penyakit tertentu yang diderita seseorang.
Baca Juga: Viral Surat Edaran Universitas Syiah Kuala, Imbau Mahasiswa Kurangi Bau Badan Lewat 16 Cara
Berikut ini penyebab bau badan yang dilansir KOMPAS.TV dari Healthline.
Umumnya, saat memasuki fase pubertas, seseorang akan lebih sering berkeringat karena kelenjar keringat dan hormon androgen di dalam tubuh menjadi sangat aktif.
Bau badan juga bisa muncul saat terjadi perubahan hormonal, misalnya menopause, menstruasi, atau kehamilan pada perempuan.
Salah satu akibat kurang rajin membersihkan tubuh ialah bakteri berkembang biak saat bercampur dengan keringat. Akibatnya, tubuh bisa menyebarkan bau tidak sedap.
Beberapa makanan dapat menyebabkan bau badan apabila dikonsumsi berlebihan, misalnya bawang putih, bawang merah, daging merah, dan cabai rawit.
Baca Juga: Hati-Hati, 4 Makanan Ini Ternyata Bisa Timbulkan Bau Badan Tak Sedap, Ada Bawang dan Cabai Rawit!
Beberapa jenis obat memberikan efek samping berupa munculnya keringat bagi peminumnya, misalnya obat penurun demam atau pereda nyeri. Saat demam, obat biasanya bekerja mengurangi panas tubuh dengan cara mengeluarkan banyak keringat.
Suasana batin yang tidak tenang, berupa stres dan kecemasan, dapat menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat berlebih, terutama di bagian ketiak. Hal ini dapat menimbulkan bau badan tak sedap pada sebagian orang.
Umumnya, tubuh penderita diabetes tingkat tinggi akan memanfaatkan lemak sebagai pengganti glukosa dan proses tersebut akan menghasilkan senyawa asam penyebab bau badan.
Area kulit yang terinfeksi dapat menyebabkan perubahan bau akibat bakteri. Hal ini dapat terjadi pada folikel rambut ketiak atau lipatan kulit.
Baca Juga: Viral Surat Edaran Soal Bau Badan Mahasiswa, Ini Cara Tepat Menegur Orang Bau Badan Menurut Psikolog
Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan urine menghasilkan bau yang kuat.
Pusar yang terinfeksi akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan disertai dengan keluarnya cairan, kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan pendarahan.
Infeksi parasit atau bakteri di bagian vagina dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba.
Infeksi bakteri yang terjadi di paru-paru, tenggorokan, dan leher yang menyebabkan napas berbau tidak sedap.
Uremia adalah gejala gagal ginjal yang menyebabkan napas atau urine berbau.
Jika usus tersumbat, maka risiko muntah meningkat, sehingga dapat menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap
Meskipun jarang terjadi, beberapa penderita kanker stadium lanjut mengalami bau badan yang tidak sedap karena luka akibat kanker yang terinfeksi.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Badan, Bahannya Murah dan Mudah Didapatkan
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengurangi bau badan, yakni:
Sumber : Kompas TV/Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.