Suasana batin yang tidak tenang, berupa stres dan kecemasan, dapat menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat berlebih, terutama di bagian ketiak. Hal ini dapat menimbulkan bau badan tak sedap pada sebagian orang.
Umumnya, tubuh penderita diabetes tingkat tinggi akan memanfaatkan lemak sebagai pengganti glukosa dan proses tersebut akan menghasilkan senyawa asam penyebab bau badan.
Area kulit yang terinfeksi dapat menyebabkan perubahan bau akibat bakteri. Hal ini dapat terjadi pada folikel rambut ketiak atau lipatan kulit.
Baca Juga: Viral Surat Edaran Soal Bau Badan Mahasiswa, Ini Cara Tepat Menegur Orang Bau Badan Menurut Psikolog
Infeksi ini terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan urine menghasilkan bau yang kuat.
Pusar yang terinfeksi akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan disertai dengan keluarnya cairan, kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan pendarahan.
Infeksi parasit atau bakteri di bagian vagina dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba.
Infeksi bakteri yang terjadi di paru-paru, tenggorokan, dan leher yang menyebabkan napas berbau tidak sedap.
Uremia adalah gejala gagal ginjal yang menyebabkan napas atau urine berbau.
Jika usus tersumbat, maka risiko muntah meningkat, sehingga dapat menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap
Meskipun jarang terjadi, beberapa penderita kanker stadium lanjut mengalami bau badan yang tidak sedap karena luka akibat kanker yang terinfeksi.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Bau Badan, Bahannya Murah dan Mudah Didapatkan
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah atau mengurangi bau badan, yakni:
Sumber : Kompas TV/Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.