Dari situlah awal datangnya ide pemerintah Indonesia untuk menunjuk sekolah polisi negara di Bukitinggi bagi para perempuan.
Pada seleksi perdana terpilih enam perempyan remaja yang seluruhnya berdarah Minangkabau yaitu Mariana Aaanin Mufti, Nelly Puna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, Djasminar Husein dan Rosnalia Taher.
Keenam perempuan itu secara resmi mengikuti pendidikan inspektur polisi pada 1 September 1948.
Sejak saat itu, 1 September dikenal sebagai hari kelahiran Polwan.
Tugas polwan di Indonesia tidak hanya menyangkut masalah kejahatan perempuan dan anak-anak dan mulai berkembang seiring berjalanya waktu.
Kini, tugas polwan mulai merambah terkait pengamanan masyarakat serta menangani kasus-kasus lainnya seiring kejahatan yang meningkat.
Baca Juga: Akhirnya Dinyatakan Lulus Jadi Polwan, Sulastri Si Anak Petani Jalani Pendidikan Mulai Februari 2023
Seperti halnya kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar dan kasus kejahatan perempuan yang memprihatinkan.
Hal ini merupakan tantangan untuk polwan agar lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh polri.
Besaran gaji polwan atau gaji polisi telah ditetapkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Belas atas PP Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dijelaskan bahwa gaji polisi dibedakan berdasarkan golongan.
Gaji polisi yang terendah adalah jajaran Tamtama Rp 1.643.500-Rp 2.960.700, kemudian Bintara Rp 2.103.700-Rp 4.032.600, dan disusul Perwira Pertama Rp 2.735.300-Rp 4.780.600.
Sumber : polri.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.