JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra menjelaskan sejumlah poin yang perlu diperhatikan dalam kesaksian asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Susi dalam persidangan kasus pembunuhan Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Dalam kesaksiannya dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022) Susi memberikan keterangan yang berbelit dan dianggap banyak berbohong.
Keterangan-keterangan yang berbelit-belit Susi saat menceritakan kronologi Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi rumah Magelang, membuat Majelis Hakim Geram.
Mendengar kesaksiannya yang berubah-ubah, hakim lantas memerintahkan jaksa untuk bersiap memproses hukum Susi.
Menurut pakar mikro ekspresi Kirdi Putra, ada tiga poin yang menyebabkan Susi melontarkan keterangan yang berbeda dengan BAP.
Baca Juga: Akhirnya Susi Cabut BAP Setelah Hakim Periksa Silang Saksi Lain
Pertama, menurut Kirdi banyaknya peristiwa yang harus dihafalkan Susi membuat dirinya kebingungan.
"Kita perlu sadari bahwa otak manusia itu bekerja secara sekuensial dan simultan, jadi kalau misalnya saya mengalami sebuah peristiwa maka setiap langkah peristiwa itu akan disimpan terpisah di otak, tapi saling berhubungan," kata Kirdi dalam SAPA Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (1/11/2022).
"Tetapi kalau saya diminta menghafal sesuatu maka saya akan simpan dulu dalam sebuah satu sistem penyimpana. Kalau ditanyakan lagi, dalam arti ini Majelis Hakim, suruh menjelaskan apa dan dia kesulitan mengambil itu satu-satu."
Baca Juga: Apakah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi akan Minta Maaf ke Keluarga Brigadir Yosua?
"Artinya apa, artinya dia (Susi) tidak mengalami sendiri hal-hal tersebut."
Lalu, Kirdi menyebut Susi sempat memberikan jawaban-jawaban lugas dari sejumlah pertanyaan yang diajukan Majelis Hakim. Tetapi, setelahnya Susi hanya menjawab seperlunya.
"Rata-rata banyak pelaku tindak penjahat kan itu kalau dia tidak mau berbohong tapi dia tidak mau bahaya, dia khawatir untuk ketahuan jawabannya, biasanya hanya menjawab 'enggak tahu' 'lupa' atau diam saja, ini pola yang sudah sangat umum," ujarnya.
Sementara dari bahasa tubuh, Kirdi juga menjelaskan Susi terlihat panik. Tangan sebelah kiri sang ART selalu dilipat di bawah tangan sebelah kanan, menunjukkan sikap holding position.
Baca Juga: Momen Ronny Talapessy Tegur dan Minta Majelis Hakim Pidanakan Susi dengan ancaman 7 Tahun Penjara
"Ketika seseorang itu sedang nervous biasanya mereka cenderung untuk megang sesuatu butuh pegangan, apakah itu mic-nya, dalam hal ini susi pegang tangannya dan ditumpukkan ke kakinya," kata Kirdi.
"Dan ketika Bharada E (Richar Eliezer) berbicara, Susi hanya menunduk menghindari pandangan. Apakah itu pasti berbohong, tetapi ketika saya dikonfrontir langsung dan yakin benar, saya akan berusaha menunjukkan ekspresi ingin memberikan tanggapan. Tapi dalam kasus ini kan tidak," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.