"Biasanya, pemilihan cawapres dipilih karena alasan bisa menambal elektabilitas capres. Terutama di basis-basih yang lemah," paparnya.
"Intinya, cawapres bukan hanya pajangan pelengkap tapi fungsinya meningkatkan elektabilitas," sambungnya.
Adi lantas memaparkan, pemilih di Jawa Barat (Jabar) akan menentukan pada Pilpres 2024. Potensi itu disebut ada di RK jika nanti digaet sebagai cawapres.
"RK masuk radar cawapres favorit karena kuat di Jabar dengan populasi pemilih terbesar di Indonesia," paparnya.
"Tapi ujian RK soal konsistensi elektabilitasnya yang kerap naik turun dan cenderung tak stabil," tambah dia.
Adi lantas menilai, 'kuda hitam' lain adalah Sandiaga lantaran ia populer di tangah publik saat ini. Aktivitas Sandiaga juga kerap berurusan dengan publik dan mengakibatkan sosoknya dikenal publik.
Modal ini disebut Adi sangat besar, tapi sebagi cawapres laiknya ia jadi Cawapres Prabowo di Pemilu 2019 kemarin.
"Selain RK, Sandiaga juga potensial jadi kuda hitam cawapres," paparnya.
"Ia populer, saat ini jadi menteri yang selalu terekspose ke publik segala aktivitasnya, dan tentunya punya modal besar," tutupnya.
Baca Juga: Jadi Cawapres Terkuat Versi Survei Litbang Kompas, Ridwan Kamil Buka Suara: Saya Fokus Kerja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.