Kompas TV nasional kriminal

Senyuman Pembunuh Bertroli, Kriminolog Sebut Pelaku Tutupi Ketakutannya: Dia Pura-Pura Rileks

Kompas.tv - 22 Oktober 2022, 19:08 WIB
senyuman-pembunuh-bertroli-kriminolog-sebut-pelaku-tutupi-ketakutannya-dia-pura-pura-rileks

Wajah pelaku pembunuh perempuan di Bekasi terekam CCTV saat akan membuang jasad korban dengan troli. (Sumber: Instagram @jakjour810)

Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing kini tengah menuai perhatian, usai kamera CCTV yang memperlihatkan dirinya tersenyum ketika membawa troli berisi jasad korban (AYR) viral di media sosial.

Guru besar kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat bahwa senyuman pembunuh bertroli itu merupakan salah satu cara untuk menutupi ketakutan dan ketegangan pelaku.

“Saya melihat bahwa senyumannya tidak harus begitu, tapi kita juga bicara mengenai tarikan-tarikan otot wajah. Saya menduga bahwa tarikan otot dan gerakan badannya, itu sebenarnya mencerminkan ketegangan dia,” kata Adrianus dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga: Terduga Pembuang Mayat Wanita di Tol Becakayu Terekam CCTV, Tersenyum Saat Bawa Troli

“Dia pura-pura rileks dan santai sehingga tidak menimbulkan kecurigaan,” sambungnya.

Adrianus menjelaskan bahwa hal itu biasa dilakukan oleh pelaku dalam pembunuhan pertamanya. Pelaku akan mencoba menutupi ketegangan dan ketakutannya dengan tersenyum dan menyapa saat ada orang lain yang melihatnya.

Lantas, apakah pelaku psikopat karena tersenyum usai membunuh seseorang?

Senyuman pembunuh bertroli ini kemudian membuat publik berasumsi bahwa pelaku merupakan seseorang yang psikopat.

Menanggapi itu, Adrianus menjelaskan bahwa tidak mudah untuk mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian psikopatik.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Wanita Tol Becakayu Sengaja Sewa Apartemen untuk Habisi Korban

“Ada cukup banyak elemen perilaku untuk bisa mengatakan bahwa seseorang psikopat atau sosiopat, tidak sekadar senyum,” jelasnya.

Namun pada dasarnya, kata Adrianus, seseorang yang memiliki kepribadian psikopat memiliki respons yang berbeda dari kebanyakan orang. Misalnya, ketika menghadiri pemakaman, biasanya seseorang akan bersedih, sementara seorang psikopat akan tertawa.

Terlepas dari apakah pelaku pembunuhan bertroli psikopat atau tidak, Adrianus menegaskan bahwa seseorang yang memiliki kepribadian psikopatik tidak dapat bebas dari tanggung jawab hukum.

“Dia tetap liable (bertanggung jawab) sehingga kemudian bisa dipidana seperti halnya orang normal lainnya,” tegas Adrianus.


Baca Juga: Kriminolog Duga Senyum Pembunuh Wanita Tol Becakayu karena Telah Rencanakan Aksinya Matang

Dia juga menegaskan bahwa kepribadian psikopatik bukanlah sesuatu yang bisa meringankan hukumannya, ataupun disembuhkan.

“Hanya saja nanti yang berbeda di putusan pidananya, apakah sekadar dimasukkan ke lapas saja atau setelah di lapas kemudian direhab di rumah sakit jiwa, itu tentu terserah hakim,” jelas Adrianus.

“Satu hal lagi, psikopatik itu bukan suatu hal yang bisa direhab atau disembuhkan, karena itu bukan penyakit, itu adalah kepribadian,” pungkasnya.

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x