JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara menyebut, ada oknum yang ingin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar sebelum berlangsungnya gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Ia memastikan, oknum tersebut tak berada di internal PPP, Golkar dan PAN.
Baca Juga: KIB Tak Akan Buru-buru Deklarasi Capres, Airlangga: Kami Tak Ingin Beli Kucing dalam Karung
"Jadi, kalau masih ada yang mengatakan KIB berpotensi untuk bubar dan lain-lain itu karena mereka tidak senang karena kita lebih dulu. Jadi itu pasti suara dari (oknum) luar (KIB), bukan suara dari dalam," kata Amir seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/10/2022).
Ia menyatakan, KIB akan terus bertahan hingga Pilpres 2024 nanti.
"Jadi, kalau terkait dengan KIB ini, Insya Allah kita akan terus berlanjut," ujarnya.
Ia menjelaskan, seluruh partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIB kini sedang mematangkan konsep untuk memenangkan pesta demokrasi nanti.
Terutama, KIB ingin konsep tersebut demi pembangunan bangsa dan negara ke depannya.
"Makanya diskusi-diskusi kita dari awal adalah kita mau ke mana, kita bawa ke mana bangsa ini, kita bawa ke mana rakyat ini," kata Amir.
Menurutnya, setelah itu KIB baru akan menentukan calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.
Amir mengatakan, capres yang akan diusung bisa dari internal KIB.
Baca Juga: Airlangga Sebut KIB akan Deklarasi Capres pada September 2023
"Tentu ini yang menjadi harapan kita, keinginan kita semua. Kita ingin mencari pemimpin, figur yang kira-kira dengan konsep-konsep itu bisa mengangkat bukan hanya 5-10 tahun, tapi mengantar Indonesia sampai ke depan," kata Amir.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku, bahwa ada pihak yang mendorong Presiden Jokowi untuk segera mundur dari koalisi pemerintahan. "Ada yang desak kita minta presiden keluarkan NasDem dari koalisi pemerintahan. Itu lah tantangan, itu yang kita hadapi," terang Surya dalam peluncuran program NasDem Memanggil di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Namun, Surya tidak memandang hal tersebut sebagai sebuah ancaman. Sebaliknya, dia menilai desakan tersebut sebagai tantangan bagi NasDem untuk menunjukan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.