Kompas TV nasional peristiwa

Ahli Paru Sebut Dampak Gas Air Mata secara Umum Tidak Mematikan, tapi Ada Kasus Korban Meninggal

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 19:38 WIB
ahli-paru-sebut-dampak-gas-air-mata-secara-umum-tidak-mematikan-tapi-ada-kasus-korban-meninggal
Ahli paru menyebut dampak dari gas air mata secara umum memang tidak mematikan, tetapi ada sejumlah kasus yang menyebabkan korban meninggal dunia. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

Kondisi itu, kata dia, menimbulkan rasa perih yang sangat, dan batuk.

Jika kondisi itu terjadi secara terus-menerus pada orang yang mengidap asma, dapat mengakibatkan penyempitan saluran napas.

“Maka akan terjadi penyempitan saluran nafas sehigga dia susah bernapas, dan juga oksigen yang masuk berkurang, jadi kemudian terjadi gejala kekurangan oksigen. Salah satu gejala kekurangan oksigen adalah rasa lemas.”

Ia menambahkan, pada penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), hal ini akan berbahaya karena akan mengiritasi, menimbulkan proses peradangan atau inflamasi, dan saluran napas menyempit.

“Jadi, kalau sudah terjadi penyempitan saluran napas karena inflamasi atau peradangan tadi, maka yang pertama kali kita berikan adalah oksigen, karena orangnya menjadi kekurangan oksigen,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, diatasi peradangannya dengan pemberian steroid, atau diberikan obat-obat untuk melegakan atau melebarkan saluran nafas.

Biasanya itu dilakukan dengan inhalasi atau memakai nebulizer.

Jika inflamasi yang dialami masuk dalam kategori ringan, pemberian oksigen disebutnya sudah cukup.

“Gas air mata ini kan juga banyak disemprotkan pada saat menghalau massa demonstrasi, kan juga nggak ada yang meninggal, karena kan di ruang terbuka, dan langsung orang berlari dengan bebas, sehingga konsentrasi yang terhirup juga sedikit.”

Baca Juga: Jenguk Anak Korban Tragedi Kanjuruhan, Kak Seto: Masih Perlu Pendampingan Psikologis

Bahkan, kata dia, sebenarnya dampak dari gas air mata tersebut  bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Tapi, ia menegaskan, dampak yang akan terjadi sangat dipengaruhi oleh keempat faktor yang telah ia sebutkan sebelumnya.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x