JAKARTA, KOMPAS.TV – Para relawan Ganjar Pranowo bergerak dan melakukan banyak deklarasi guna memuluskan langkah untuk jadi Presiden 2024.
Selain Dewan Kopral bikinan pendukung Ganjar dan sempat ramai beberapa waktu lantaran munculnya Dewan Kolonel yang lebih dulu dibuat sejumlah elite Fraksi PDI Perjuangan, ada banyak relawan lain yang bergerak di akar rumput.
Mulai dari Ganjarist, Relawan Sahabat Ganjar, Dewan Kopral, Ganjar Pranowo Mania (GP Mania), Aliansi Santri untuk Ganjar Pranowo hingga Gerakan Emak-emak Militan dukung Ganjar yang deklarasi di sejumlah tempat.
Immanuel Ebennezer, pendiri Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) sendiri menyebutkan, gerakan relawan dan pendukung Ganjar ini membesar.
Dewan Kopral misalnya, sebagai salah satu basis pendukung Ganjar terus bergerak di akar rumput.
“Terus bergerak dan konsolidasi. GP Mania malah bukan orang, tapi sudah ada di banyak provinsi. Kalau provinsi dari data Jokowi Mania (Joman), 25 Provinsi. Banyak sekali orang yang minat di Dewan Kopral," tuturnya saat dihubungi KOMPAS.TV, Kamis (29/9/2022).
Ia lantas menyebutkan, para pendukung Ganjar ini bergerak di banyak wilayah strategis sebagai langkah untuk menjemput para pendukung Ganjar Pranowo.
“Ada santri juga. Kami terbuka. Banyak sekali orang yang minat sebagai pendukung Ganjar,” sambungnya.
Baca Juga: Dari Korean hingga Tukung Cukur, Menilik Gerak Relawan Anies Baswedan untuk Capres 2024
Deklarasi itu, misalnya, terjadi pada Sabtu (19/3/2022) diikuti oleh ratusan santri dari seluruh Jawa Tengah yang tergabung dalam Santri Dukung Ganjar wilayah Jawa Tengah.
"Ini deklarasi Santri Dukung Ganjar dan santri berbagi yang diikuti perwakilan santri se-Jawa Tengah dan pesertanya 100 lebih santri," ucap Koordinator Deklarasi Santri Dukung Ganjar wilayah Jawa Tengah, Gus Mukti Abdul Jabir dalam siaran pers baru-baru ini.
Selain santri, ada juga emak-emak yang turut deklarasi Ganjar di sejumlah tempat.
Misalnya, pada Sabtu (30/7/2022) sejumlah emak-emak militan deklarasi Dukung Ganjar. Deklarasi ini rangkaian dari acara Relawan Sahabat Ganjar di Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.
Deklarasi itu tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja.
Relawan Sahabat Ganjar misalnya, menggelar acara doa dan selawat pada 25 September 2022 lalu di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Doa dan selawat ini ditujukan untuk Ganjar Pranowo dan dihadiri ribuan orang.
Ketua Umum DPP Sahabat Ganjar Gus Nahib didampingi Ketua DPW Sumatera Selatan Wachid Sugiarto serta pengasuh Pondok Pesantren Ustaz Sony Sunarson pun terlihat hadir dalam acara itu.
"Kita semua berdoa kepada Allah, kita ingin umur panjang, kita ingin sehat selalu, kita ingin Indonesia pulih, kita ingin pemimpin yang adil dan bijaksana terhadap semua golongan," kata Gus Nahib, Minggu (25/9/2022).
Selain itu, ada sejumlah ulama di Sumatera Barat deklarasi untuk Ganjar Presiden. Hal itu diungkapkan Fuazi Bahar dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) yang menyebut Ganjar sebagai sosok capres ideal 2024.
“Sosoknya yang sederhana, bersahaja, dan mengerti masyarakat bawah ini sudah terlihat pada diri Ganjar sejak di legislatif hingga kini saat menjadi Gubernur Jawa Tengah," kata Fauzi Bahar, Selasa (6/9/2022) malam dikutip Antara.
Baca Juga: Relawan Optimis Ganjar Pranowo Bakal Diusung PDIP Jadi Capres: Bu Mega akan Rasional Ambil Keputusan
Terpisah, peneliti Politik dari BRIN, Wasisto Raharjo Jati menilai, munculnya fenomena relawan Ganjar jelang Pilpres 2024 ini tidak lepas dari faktor Jokowi.
Ia melihat, munculnya fenomena ini tidak lepas dari faktor dua pemilu sebelumnya, khususnya, ketika Jokowi dengan para relawan yang bisa mengantarkan sampai duduk ke kursi presiden.
"Saya pikir ada kemiripan pola Ganjar dengan nominasi Jokowi dulu dimana Jokowi saat itu belum pilihan politik utama PDIP," kepada KOMPAS.TV, Kamis (29/9/2022).
"Namun karena faktor ketokohan lokal dan popularitas Jokowi sebagai media darlng maka terus menarik perhatian banyak orang untuk jadi relawan," tuturnya.
Para relawan ini tergerak untuk jadi relawan lantaran tiga hal, yakni kharisma, ketokohan serta narasi yang dibangun calon itu.
"Tergantung dari kharisma, ketokohan, dan narasi masing-masing figur," ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com/Tribunnnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.