"Sekitar Rp2,4 juta per bulan, per keluarga penerima manfaat (pengeluaran minimum-red). Apabila kita lihat bantuan BLT BBM Rp150 ribu per orang, per bulan, artinya ada tambahan enam persen untuk pengeluaran," kata Abraham.
Ia lantas menjelaskan, proyeksi inflasi akibat kenaikan harga BBM melonjak adalah dari empat persen menjadi tujuh persen atau naik tiga persen.
"Tambahannya enam persen dari pengeluaran. Oleh karena itu pemerintah meyakini, dengan adanya BLT senilai Rp150 ribu per orang, per bulan, ini bisa menjaga daya beli dari masyarakat," kata Abraham.
Hal itu mengacu pada persentase tambahan untuk pengeluaran dari BLT BBM, sejumlah enam persen, lebih tinggi ketimbang proyeksi kenaikan inflasi di angka tiga persen.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Bansos atau BLT BBM Terbaru, Tidak Ribet
Sebelumnya diwartakan, pemerintah resmi menaikan harga BBM subsidi pada Sabtu (3/9).
Bersamaan dengan itu, Menteri Sosial RI Tri Risma Maharini menyatakan akan ada bansos BLT BBM untuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta. Abraham menjelaskan, masyarakat yang berhak menerima bansos mengacu pada data BPJS Ketenagakerjaan.
"Pemberian ini akan kita berikan Rp150.000, empat kali, tetapi kita berikan dalam dua tahap. Jadi per tahapnya Rp300.000. Kita berikan per September ini, dan nanti, pada awal Desember kita berikan yang kedua," kata Risma.
Baca Juga: Kompak Naik, Ini Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina dan BBM Shell-Vivo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.